Senin, 07 Juni 2010
Merancang Kinerja Ekselen dengan NLP
Oleh : Yodhia Antariksa
NLP barangkali merupakan salah satu kata kunci yang paling banyak dibincangkan oleh para praktisi perilaku manusia (human behavior) di tanah air beberapa tahun belakangan ini. Apa sebenarnya NLP itu? Dan apa pula metode-metode kunci yang acap diaplikasikan dalam penerapan NLP? Tulisan pendek ini mencoba secara ringkas – namun padat – menjelaskan pengetahuan kunci mengenai NLP. Dengan itu, diharapkan aura magis yang selama ini menyelimuti konsep NLP pelan-pelan bisa mulai terkuak.
NLP sendiri merupakan singkatan dari neuro linguistic programming (wuih, singkatannya serem banget!). Dikembangkan pertama kali oleh Richard Bandler (pakar psikologi dari University of California) dan John Grinder (pakar linguistik), metode ini muncul pertama kali saat mereka meneliti para great performers (kebetulan dalam penelitian ini, profesi para great performers yang diriset adalah para ahli terapis yang sukses. Dalam riset ini, digunakan tiga terapis sukses sebagai responden, yakni : Virginia Satir, Milton Erickson dan Fritz Perls).
Pertanyaan kunci Bandler dan Grinder dalam riset tersebut adalah : mengapa tiga terapis ini menjelma menjadi terapis hebat nan ekselen? Apa pola komunikasi, konfigurasi bahasa, dan model perilaku yang dipraktekkan ketiga terapis itu sehingga mereka menjadi sukses dalam menangani para kliennya?
Nah, serangkaian temuan yang di-ekstrak dari riset panjang itu lalu mereka olah dan racik menjadi metode NLP. Esensi dasar dari metode ini sebenarnya adalah optimalisasi pendayagunaan belief (neuro), pola komunikasi (linguistic) dan model perilaku agar kita bisa menuju kinerja yang ekselen. Nah, disini NLP kemudian juga menyodorkan serangkaian metode yang bisa dilakukan agar pola belief dan pola perilaku kita menjadi lebih efektif; dan pada gilirannya mampu menjadikan diri kita lebih optimal kinerjanya.
Lalu apa saja metode yang ditawarkan oleh NLP itu? Berikut ini saya akan mencoba mengeksplorasi tiga metode yang acap digunakan dalam aplikasi NLP (jika Anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai NLP, silakan datang ke blog rekan saya, Ronny FR, yang juga merupakan praktisi andal NLP).
Modelling Excellence
Metode ini secara sederhana adalah teknik menduplikasi dan mencangkokkan “keistimewaan” para great performers ke dalam diri kita. Bahasa awamnya adalah : meneladani kisah keberhasilan orang lain. Para pegiat NLP percaya bahwa salah satu cara yang paling powerful untuk meningkatkan kinerja seseorang adalah dengan cara modelling excellence ini. Inilah metode yang diberangkatkan dari satu keyakinan bahwa ketrampilan (skills), pengetahuan dan perilaku dari para excellent performers bisa ditransfer dan direplikasi (penjelasan rinci mengenai langkah demi langkah melakukan modelling excellence ini akan saya bahas dalam tulisan di kesempatan berikutnya. So, keep visiting this blog, bro).
Metode Anchoring
Metode ini adalah sebuah upaya agar kita selalu berada pada kondisi psikologis yang kita inginkan dalam beragam situasi yang mungkin kita hadapi. Caranya pertama-tama Anda mesti membangun situasi psikologis yang ingin Anda simpan, misalnya suasana hati yang kalem dan relax. Lalu ingat dalam situasi apa Anda pernah benar-benar bisa mengalami suasana tenang dan relax; misal ketika Anda bangun di waktu subuh yang sunyi, atau ketika Anda duduk sendirian di pinggir pantai di suatu sore yang teduh.
Rasakan dan resapkan setiap detil dari momen-momen itu, sehingga secara emosional Anda benar-benar merasa tenang dan relax setiap kali mengingat situasi ketika Anda berada di pinggir pantai yang teduh itu. Simpan memori ini kuat-kuat kedalam otak Anda, dan secara berkala “aktifkan” memori itu dengan misalnya, sebuah kode bisikan dalam hati. Sehingga, setiap kali Anda berbisik dalam hati : “relax….”, maka seketika itu pula Anda benar-benar merasa tenang dan relax persis seperti suasana psikologis ketika Anda duduk sendirian di pinggir pantai. Lakukan proses pengaktifan ini secara berulang-ulang, sehingga proses “anchoring” itu berlangsung dengan sempurna dan otomatis.
Apa gunanya proses anchoring itu? Nah, bayangkan suatu ketika Anda harus berbicara di depan publik serta para bos Anda, dan Anda benar-benar merasa nervous. Kalau proses anchoring Anda telah terlatih, maka Anda tinggal membisikkan satu kata di hati : relax……dan abrakadabra, detik itu juga Anda akan berada pada situasi psikologis yang nyaman dan relax (persis seperti saat Anda mengalaminya pada sore yang teduh di pinggir pantai itu). Selanjutnya……..Anda bisa berbicara di depan para petinggi Anda itu dengan nyaman, tenang dan relax.
Proses anchoring ini tentu juga bisa diterapkan dalam situasi lain, semisal : ketika Anda sedang stres dan panik karena deadline pekerjaan, atau juga ketika Anda sedang emosi dengan pasangan hidup Anda. Setiap kali Anda menghadapi situasi rumit seperti ini, maka Anda tinggal bisikkan kata dalam hati : relax, dan seketika itu juga suasana batin Anda bisa lebih tenang dan “nyaman”, sehingga tindakan Anda dalam merespon situasi problematis itu menjadi lebih efektif.
The Map is Not the Territory
Kalimat ini merupakan kalimat favorit para NLP-ers. Intinya : sebuah even (fakta, kejadian, peristiwa) selalu bersifat netral, yang lebih penting adalah persepsi kita terhadap even itu. Anda mungkin pernah mendengar cerita berikut ini : suatu ketika ada dua salesman sepatu dikirim ke sebuah negara seberang. Dua hari setelah melakukan observasi, salesman pertama langsung minta dikirim pulang ke negaranya. Alasannya : tidak ada satupun penduduk di negeri seberang itu yang memakai sepatu. Salesman yang kedua, setelah juga melakukan observasi, langsung mengirimkan fax ke kantor pusatnya, minta dikirimi segera sepatu sebanyak-banyaknya. Alasan dia sama : tidak ada satu pun penduduk di negeri seberang itu yang memakai sepatu. You got the point, right?
Esensinya adalah ini : persepsi kita atas sebuah peristiwa – dan bukan fakta peristiwa itu sendiri – yang akan mempengaruhi pola perilaku dan kinerja kita dalam memaknai perjalanan kehidupan ini. Dalam konteks ini, para pelaku NLP memberi saran, agar kita selalu melihat “sisi positif” dan “peluang” yang ada dibalik setiap kejadian/fakta/peristiwa. Kita mesti bisa melakukan “reframing” terhadap setiap jejak peristiwa dalam sejarah hidup kita : apa hikmah positif yang bisa kita petik dari kejadian ini; apa perspektif lain yang bisa kita kedepankan agar bisa tercapai solusi hidup yang makin optimal.
Dengan kata lain, persepsi kita akan sebuah kejadian bukanlah sebuah kebenaran tunggal – ada persepsi dan sudut pandang lain yang boleh jadi lebih mendekatkan kita pada solusi yang lebih optimal. Tugas kita adalah selalu mencoba mengeksplorasi
beragam persepsi dan sudut pandang itu, agar keputusan dan tindakan yang kita ambil benar-benar efektif dan berdaya guna tinggi. Sebab dengan itu, nasib kita mungkin akan lebih baik dibanding salesman sepatu yang pertama itu……
Sumber :
http://strategimanajemen.net/2008/04/21/merancang-kinerja-ekselen-dengan-nlp/
NLP barangkali merupakan salah satu kata kunci yang paling banyak dibincangkan oleh para praktisi perilaku manusia (human behavior) di tanah air beberapa tahun belakangan ini. Apa sebenarnya NLP itu? Dan apa pula metode-metode kunci yang acap diaplikasikan dalam penerapan NLP? Tulisan pendek ini mencoba secara ringkas – namun padat – menjelaskan pengetahuan kunci mengenai NLP. Dengan itu, diharapkan aura magis yang selama ini menyelimuti konsep NLP pelan-pelan bisa mulai terkuak.
NLP sendiri merupakan singkatan dari neuro linguistic programming (wuih, singkatannya serem banget!). Dikembangkan pertama kali oleh Richard Bandler (pakar psikologi dari University of California) dan John Grinder (pakar linguistik), metode ini muncul pertama kali saat mereka meneliti para great performers (kebetulan dalam penelitian ini, profesi para great performers yang diriset adalah para ahli terapis yang sukses. Dalam riset ini, digunakan tiga terapis sukses sebagai responden, yakni : Virginia Satir, Milton Erickson dan Fritz Perls).
Pertanyaan kunci Bandler dan Grinder dalam riset tersebut adalah : mengapa tiga terapis ini menjelma menjadi terapis hebat nan ekselen? Apa pola komunikasi, konfigurasi bahasa, dan model perilaku yang dipraktekkan ketiga terapis itu sehingga mereka menjadi sukses dalam menangani para kliennya?
Nah, serangkaian temuan yang di-ekstrak dari riset panjang itu lalu mereka olah dan racik menjadi metode NLP. Esensi dasar dari metode ini sebenarnya adalah optimalisasi pendayagunaan belief (neuro), pola komunikasi (linguistic) dan model perilaku agar kita bisa menuju kinerja yang ekselen. Nah, disini NLP kemudian juga menyodorkan serangkaian metode yang bisa dilakukan agar pola belief dan pola perilaku kita menjadi lebih efektif; dan pada gilirannya mampu menjadikan diri kita lebih optimal kinerjanya.
Lalu apa saja metode yang ditawarkan oleh NLP itu? Berikut ini saya akan mencoba mengeksplorasi tiga metode yang acap digunakan dalam aplikasi NLP (jika Anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai NLP, silakan datang ke blog rekan saya, Ronny FR, yang juga merupakan praktisi andal NLP).
Modelling Excellence
Metode ini secara sederhana adalah teknik menduplikasi dan mencangkokkan “keistimewaan” para great performers ke dalam diri kita. Bahasa awamnya adalah : meneladani kisah keberhasilan orang lain. Para pegiat NLP percaya bahwa salah satu cara yang paling powerful untuk meningkatkan kinerja seseorang adalah dengan cara modelling excellence ini. Inilah metode yang diberangkatkan dari satu keyakinan bahwa ketrampilan (skills), pengetahuan dan perilaku dari para excellent performers bisa ditransfer dan direplikasi (penjelasan rinci mengenai langkah demi langkah melakukan modelling excellence ini akan saya bahas dalam tulisan di kesempatan berikutnya. So, keep visiting this blog, bro).
Metode Anchoring
Metode ini adalah sebuah upaya agar kita selalu berada pada kondisi psikologis yang kita inginkan dalam beragam situasi yang mungkin kita hadapi. Caranya pertama-tama Anda mesti membangun situasi psikologis yang ingin Anda simpan, misalnya suasana hati yang kalem dan relax. Lalu ingat dalam situasi apa Anda pernah benar-benar bisa mengalami suasana tenang dan relax; misal ketika Anda bangun di waktu subuh yang sunyi, atau ketika Anda duduk sendirian di pinggir pantai di suatu sore yang teduh.
Rasakan dan resapkan setiap detil dari momen-momen itu, sehingga secara emosional Anda benar-benar merasa tenang dan relax setiap kali mengingat situasi ketika Anda berada di pinggir pantai yang teduh itu. Simpan memori ini kuat-kuat kedalam otak Anda, dan secara berkala “aktifkan” memori itu dengan misalnya, sebuah kode bisikan dalam hati. Sehingga, setiap kali Anda berbisik dalam hati : “relax….”, maka seketika itu pula Anda benar-benar merasa tenang dan relax persis seperti suasana psikologis ketika Anda duduk sendirian di pinggir pantai. Lakukan proses pengaktifan ini secara berulang-ulang, sehingga proses “anchoring” itu berlangsung dengan sempurna dan otomatis.
Apa gunanya proses anchoring itu? Nah, bayangkan suatu ketika Anda harus berbicara di depan publik serta para bos Anda, dan Anda benar-benar merasa nervous. Kalau proses anchoring Anda telah terlatih, maka Anda tinggal membisikkan satu kata di hati : relax……dan abrakadabra, detik itu juga Anda akan berada pada situasi psikologis yang nyaman dan relax (persis seperti saat Anda mengalaminya pada sore yang teduh di pinggir pantai itu). Selanjutnya……..Anda bisa berbicara di depan para petinggi Anda itu dengan nyaman, tenang dan relax.
Proses anchoring ini tentu juga bisa diterapkan dalam situasi lain, semisal : ketika Anda sedang stres dan panik karena deadline pekerjaan, atau juga ketika Anda sedang emosi dengan pasangan hidup Anda. Setiap kali Anda menghadapi situasi rumit seperti ini, maka Anda tinggal bisikkan kata dalam hati : relax, dan seketika itu juga suasana batin Anda bisa lebih tenang dan “nyaman”, sehingga tindakan Anda dalam merespon situasi problematis itu menjadi lebih efektif.
The Map is Not the Territory
Kalimat ini merupakan kalimat favorit para NLP-ers. Intinya : sebuah even (fakta, kejadian, peristiwa) selalu bersifat netral, yang lebih penting adalah persepsi kita terhadap even itu. Anda mungkin pernah mendengar cerita berikut ini : suatu ketika ada dua salesman sepatu dikirim ke sebuah negara seberang. Dua hari setelah melakukan observasi, salesman pertama langsung minta dikirim pulang ke negaranya. Alasannya : tidak ada satupun penduduk di negeri seberang itu yang memakai sepatu. Salesman yang kedua, setelah juga melakukan observasi, langsung mengirimkan fax ke kantor pusatnya, minta dikirimi segera sepatu sebanyak-banyaknya. Alasan dia sama : tidak ada satu pun penduduk di negeri seberang itu yang memakai sepatu. You got the point, right?
Esensinya adalah ini : persepsi kita atas sebuah peristiwa – dan bukan fakta peristiwa itu sendiri – yang akan mempengaruhi pola perilaku dan kinerja kita dalam memaknai perjalanan kehidupan ini. Dalam konteks ini, para pelaku NLP memberi saran, agar kita selalu melihat “sisi positif” dan “peluang” yang ada dibalik setiap kejadian/fakta/peristiwa. Kita mesti bisa melakukan “reframing” terhadap setiap jejak peristiwa dalam sejarah hidup kita : apa hikmah positif yang bisa kita petik dari kejadian ini; apa perspektif lain yang bisa kita kedepankan agar bisa tercapai solusi hidup yang makin optimal.
Dengan kata lain, persepsi kita akan sebuah kejadian bukanlah sebuah kebenaran tunggal – ada persepsi dan sudut pandang lain yang boleh jadi lebih mendekatkan kita pada solusi yang lebih optimal. Tugas kita adalah selalu mencoba mengeksplorasi
beragam persepsi dan sudut pandang itu, agar keputusan dan tindakan yang kita ambil benar-benar efektif dan berdaya guna tinggi. Sebab dengan itu, nasib kita mungkin akan lebih baik dibanding salesman sepatu yang pertama itu……
Sumber :
http://strategimanajemen.net/2008/04/21/merancang-kinerja-ekselen-dengan-nlp/
Demam Panggung? Sudah Lupa Tuh..! (Mengatasi Dengan NLP)
oleh: Andrie Setiawan
Teman, kata buku-buku motivasi kalau kita mau sukses harus Stand Up, Speak Up, and Be Counted. Supaya diperhitungkan kita harus ambil tindakan dan berbicara. Nah berbicara ini yang sering kali menjadi hambatan, terlebih harus berbicara di depan banyak orang.
Sebagai seorang trainer, saya memiliki banyak teman sesama trainer dan beberapa, khususnya trainer baru, menghadapi masalah demam panggung. Padahal kalau mau jadi trainer sukses, ya harus bicara. Yang saya maksud dengan bicara di sini tentu dalam konteks memberikan training dan bukan asal bicara. Kalau asal bicara mungkin mereka bisa, toh mereka kan tidak bisu...he...he.
Saat itu, seorang trainer baru datang kepada saya dan berkata,
Trainer Baru (TB): "Mas Andrie, saya takut nih!"
Andrie: "Lho kalo gitu saya pergi aja kalo kamu takut sama saya."
TB: "Bukan itu..! Saya takut karena materi yang akan saya bawakan ini lebih sulit dari yang biasanya."
Andrie: "Oh..Kirain kamu takut sama saya..he..he..Memangnya apa yang kamu takutkan?"
Setelah beberapa pertanyaan saya ajukan, ditemukan bahwa ternyata dia ingin menggunakan cara dan gaya yang saya lakukan dalam membawakan materi tersebut dan ia takut tidak bisa mendapatkan efek yang sama dibanding ketika saya sendiri yang membawakannya. Aduuh saya jadi tersanjung bin gede rasa..he..he..
Andrie: "Ok, Kamu pernah lihat saya membawakan materi ini kan?"
TB: "Pernah, Mas!"
Andrie: "Sekarang relaks...! Dan tutup mata. Ketika saya hitung 1..2..3.dan saya katakan Masuk, maka kamu kembali ke saat-saat kamu duduk di kelas saya dengan materi yang sama ya.."
TB: "Siap, Mas!"
Andrie: "1..2..3..Masuk! Di mana kamu sekarang?"
TB: "Di kelas, Mas"
Andrie: "Bagus! Sekarang lihat si "Andrie" yang sedang mengajar dan sekeliling ruangan termasuk pesertanya. Jika gambarnya masih hitam putih, kamu perkuat lagi dengan warna-warna ya..Sudah?"
(Saya menggunakan kata si "Andrie" untuk membedakan antara orang yang ada dalam pikirannya dengan diri saya sendiri)
TB: "Sudah, Mas!"
Andrie: "OK! Sekarang dengar apa yang di bicarakan si "Andrie" dan respon dari pesertanya. Sudah?"
TB: "Sudah, Mas!"
Andrie: "Nah sekarang tahapan yang terakhir nih...Rasakan apa yang peserta rasakan..jika sudah, apa perasaannya saat ini?"
TB: "Pesertanya gembira, Mas!"
Andrie: "Nah sekarang minta si "Andrie" untuk berhenti dan gantian kamu yang ngajar dengan tahapan dan cara yang sama, setelah itu rasakan perasaan para pesertanya. Jika sudah....apa rasanya sama?"
TB: "Sama, Mas! Saya Seneng!"
Andrie: "Sip! Sekarang buka mata dan siap-siap ngajar, Sukses buat kamu ya.."
Teman baru saya itu masuk kelas dan mulai melakukan tugasnya, selesai tugas ia mendatangi saya dan melaporkan apa yang dia lakukan persis yang ada dalam bayangannya dan artinya dia senang bisa membawakan materi sama seperti saya (ehmm..GR lagi deh saya..). Dia juga melaporkan beberapa teman kami yang juga duduk di kelasnya mengomentarinya, "Kamu kelihatan beda, luar biasa, beda dari sebelumnya." Tambah bangga deh dia dan tambah GR juga saya....he..he..he..
Teknik yang saya gunakan ini adalah teknik modelling NLP yang sudah saya campur dengan teknik Hipnosis supaya lebih sip dan hasilnya ya Alhamdulilah bisa membantu orang lain. Teknik ini juga saya berikan bagi para agen asuransi yang saya latih sehingga mereka tidak lagi mengalami demam panggung maka mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, dan jika ada kesalahan dalam penulisan ini, mohon koreksinya.
Sumber:
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=16107
Teman, kata buku-buku motivasi kalau kita mau sukses harus Stand Up, Speak Up, and Be Counted. Supaya diperhitungkan kita harus ambil tindakan dan berbicara. Nah berbicara ini yang sering kali menjadi hambatan, terlebih harus berbicara di depan banyak orang.
Sebagai seorang trainer, saya memiliki banyak teman sesama trainer dan beberapa, khususnya trainer baru, menghadapi masalah demam panggung. Padahal kalau mau jadi trainer sukses, ya harus bicara. Yang saya maksud dengan bicara di sini tentu dalam konteks memberikan training dan bukan asal bicara. Kalau asal bicara mungkin mereka bisa, toh mereka kan tidak bisu...he...he.
Saat itu, seorang trainer baru datang kepada saya dan berkata,
Trainer Baru (TB): "Mas Andrie, saya takut nih!"
Andrie: "Lho kalo gitu saya pergi aja kalo kamu takut sama saya."
TB: "Bukan itu..! Saya takut karena materi yang akan saya bawakan ini lebih sulit dari yang biasanya."
Andrie: "Oh..Kirain kamu takut sama saya..he..he..Memangnya apa yang kamu takutkan?"
Setelah beberapa pertanyaan saya ajukan, ditemukan bahwa ternyata dia ingin menggunakan cara dan gaya yang saya lakukan dalam membawakan materi tersebut dan ia takut tidak bisa mendapatkan efek yang sama dibanding ketika saya sendiri yang membawakannya. Aduuh saya jadi tersanjung bin gede rasa..he..he..
Andrie: "Ok, Kamu pernah lihat saya membawakan materi ini kan?"
TB: "Pernah, Mas!"
Andrie: "Sekarang relaks...! Dan tutup mata. Ketika saya hitung 1..2..3.dan saya katakan Masuk, maka kamu kembali ke saat-saat kamu duduk di kelas saya dengan materi yang sama ya.."
TB: "Siap, Mas!"
Andrie: "1..2..3..Masuk! Di mana kamu sekarang?"
TB: "Di kelas, Mas"
Andrie: "Bagus! Sekarang lihat si "Andrie" yang sedang mengajar dan sekeliling ruangan termasuk pesertanya. Jika gambarnya masih hitam putih, kamu perkuat lagi dengan warna-warna ya..Sudah?"
(Saya menggunakan kata si "Andrie" untuk membedakan antara orang yang ada dalam pikirannya dengan diri saya sendiri)
TB: "Sudah, Mas!"
Andrie: "OK! Sekarang dengar apa yang di bicarakan si "Andrie" dan respon dari pesertanya. Sudah?"
TB: "Sudah, Mas!"
Andrie: "Nah sekarang tahapan yang terakhir nih...Rasakan apa yang peserta rasakan..jika sudah, apa perasaannya saat ini?"
TB: "Pesertanya gembira, Mas!"
Andrie: "Nah sekarang minta si "Andrie" untuk berhenti dan gantian kamu yang ngajar dengan tahapan dan cara yang sama, setelah itu rasakan perasaan para pesertanya. Jika sudah....apa rasanya sama?"
TB: "Sama, Mas! Saya Seneng!"
Andrie: "Sip! Sekarang buka mata dan siap-siap ngajar, Sukses buat kamu ya.."
Teman baru saya itu masuk kelas dan mulai melakukan tugasnya, selesai tugas ia mendatangi saya dan melaporkan apa yang dia lakukan persis yang ada dalam bayangannya dan artinya dia senang bisa membawakan materi sama seperti saya (ehmm..GR lagi deh saya..). Dia juga melaporkan beberapa teman kami yang juga duduk di kelasnya mengomentarinya, "Kamu kelihatan beda, luar biasa, beda dari sebelumnya." Tambah bangga deh dia dan tambah GR juga saya....he..he..he..
Teknik yang saya gunakan ini adalah teknik modelling NLP yang sudah saya campur dengan teknik Hipnosis supaya lebih sip dan hasilnya ya Alhamdulilah bisa membantu orang lain. Teknik ini juga saya berikan bagi para agen asuransi yang saya latih sehingga mereka tidak lagi mengalami demam panggung maka mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, dan jika ada kesalahan dalam penulisan ini, mohon koreksinya.
Sumber:
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=16107
Hypno-NLP untuk Atasi Trauma
Oleh: Yus Santos
Bagi yang merasakannya, trauma memang sangat mengganggu. Seringkali karena tidak tahu cara mengatasinya sehingga hidup menjadi kurang optimal karena trauma yang mengganjal. Hypno-NLP adalah pendekatan efektif untuk trauma psikis, tidak saja penanganannya mudah, ccepat dan kadang tanpa perlu tahu apa isi traumanya.
Pengeboman yang ada baru saja terjadi tentu saja menyisakan harapan kelu. Selain korban meninggal, tak kalah ngerinya juga korban korban yang menyisakan stress dan trauma. Sindroma ini dalam istilah Ilmu jiwa (Psikiatri) disebut Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Manifestasi PTSD bisa bermacam macam, mulai mengalami sulit tidur atau insomnia. Ada pula yang takut melihat TV, karena melihat TV bisa memicu bangkitnya trauma yang pernah terjadi. Belum lagi munculnya gejala-gejala fisik yaitu tidak bergairah kerja karena fisik bisa melemah diiringi gejolak emosi yang berlarian ke uatara selatan, sampai abreaksi atau luapan emosi yang meluap luap. Banyak laporan orang porang yang menjadi menjadi phobia. Tragisnya adalah yang mengalami gangguan afek dan emosi, bahkan yang parah bisa menjadi Szizophreania periode singkat, yang disebabkan gunjangan jiwa yang berat.
Peran Hypno-NLP
Hypnotherapy dan NLP(Neuro Linguistic Programming) mempunyai pendekatan atas PTSD. PTSD bisa ditangani oleh hypnotherapist sekaligus praktisi NLP lewat bebrapa sesi, yang ringan bisa satu sesi yang berat secara konvensional bisa butuh 6-10 sesi.
Namun mujurlah sejak dikibarkannya NLP oleh Richard Bandler dan John Grinder di awal tahun 70-an, penanganan PTSD akan jauh lebih efektif. Kombinasi NLP dan Hypnotherapy akan menghemat banyak sesi therapy. Dari pengalaman Phobia berat akibat trauma yang dalam sekalipun bisaa disembuhkan dalam sesi singkat terapy bahkan hanya sekali sessi yang butuh 20-1 jam therapy.
Prinsip Therapy NLP adalah menginstal ulang atau membuat pola baru yang ada dalam peta pikiran subyek. Salah satu presuposisi NLP adalah Mas is not territory. Peta pikiran masing masing subyek sangat berbeda dan itu bukan realita sebenarnya, Setiap orang bereaksi terhadap realita lewat proses filter atau saringan, antara lain Belief, Vvalue,Deletion, distorsi dan generalisasi. Dengan filter ini, menghasilkan peta internal berupa gambar, persaan, taste, smells dan suara. I(nternal map ini membentuk suatu pola yang menghasilkan peta .
Peta pikiran ini lah yang menyebabkan seseorang bereaksi terhadap pencetus suatu trauma meski peristiwanya sudah berlalu. Cara kerja NLP salah satunya ibarat computer. Meski NLP sangat luas dengan banyak terminology, namun NLP bisa bergerak dalam 3 arah yaitu sikap, metodologi dan teknik.
NLP membantu menginstal ulang peta pikiran. Ada banyak teknik, namun hampir sebagian besar teknik NLP adalah memainkan submodalitas (Visual, Audio, Kinestetik, Olfactori dan Gustatori) atau gampangnya kualitas dan warna kelima indra. Disusul dengan melakukan assosiasi dan atau dissosiasi terhadap pemicu traumanya.
Sedangkan hypnotherapy menggunakan teknik, bagaimana sang hypnotherapist menghantar subyek masuk ke pikiran bawah sadarnya. Karena trauma dan segala manifestasinya memang tersimpan dalam memori pikian bawah sadar. Dengan masuk ke pikiran bawah sadar , sang hypnotherapist membantu subyek untuk mengedukasi pikiran bawah sadarnya, sehingga realita yang ada di-pikiran bawah sadar atau map dari pikiran akan diganti dengan realita baru di pikiran yang berorientasi pada masa depan yang lebih berdaya.
Dalam kasus penyembuhan masal, seringkali therapist tidak punya waktu banyak jadi dalam penyembuhan kombinasi Hypno-NLP tidak perlu mencari sebab musababnya. Ibarat satu computer otak ada virusnya, tak perlu mencari macam virusnya, tetapi langsung diinstal ulang. Sehingga therapy dengan kombinasi NLP bisa berlangsung cepat banget. Teknik NLP untuk kasus trauma sangat banyak namun di situ saya sisipkan satu teknik saja yang bisa sangat efektif dikombinasi dengan hypno0therapy.
Tekniknya
Induksi hypnosis bisa denan berbagai teknik baik direct maupun indirect diikuti oleh deepening atau menghantar masuk ke kondisi trance hypnotic yang lebih dalam. Namun hypnotherapist yang piawai bisa hanya dengan melakukan wewancara/anamnesa terhadap clien dengan menggunakan cara MILTON Model atau Hypno Ericksonian, istimewanya bisa menghantar clien masuk kondisi trance tanpa menutup mata. Terntu saja sambil melakukan convicer test untuk mengukur kedalaman trance, Hypnotherapist bisa menggunakan berbagai teknik therapeutic. Hypnotherapy pun punya banyak teknik.
Dalam tulisan ini sementara kita memilih satu teknik . Teknik ini sangat popular dan banyak digunakan. Sebutan teknik ini adalah teknik bioskop kuno atau Double Dissociated Teather Imagery. Caranya dalam keadaan trance bisa tutup atau buka mata (waking) clien diajak berimaginasi duduk di kursi suatu bioskop duduk memandang layer film. Lalu clien diminta untuk mendisosiasi dirinya diimaginasikan terbang ke belakang proyektor. Kemudian dari belakang proyektor melihat dirinya yang duduk sedang menghadap layar bioskop lalu meminta assosiasi yaitu dirinya masuk ke layar bioskop. Tujuannya untuk mengidentifikasi kapan akan terjadi peristiwa yang membuat trauma dan kapan peristiwa itu berakhir.
Langkah selanjutnya minta clien untuk memutar film peristiwa itu, diputar ke depan dengan cepat dan full color. Dengan begitu kita tahu kapan berawal dan kapan berakirnya peristiwa itu.
Bisanya untuk pengamanan, therapist memasang anchor anchor pengaman, di hypnotherapy dikenal dengan istilah savety valve. Pengamanan yang lazim adalah save word atau kata pengaman untuk melindungi dari abreaksi (luapan emosi berlebihan).
Lalu setelah kita yakin clienn akan aman dari abreaksi, kemudian clien diminta memutar film mundur dengan boleh ditambahkan musik yang lucu misalnya menyanyi bintang kecil pakai vocal O semua. Dengan teknik ini biasanya clien sembuh karena menggantikan program di pikiran yang sebelumnya mengerikan menjadi menggelikan. Lalu di tes dan dievalusasi seberapa responnya terhadap peristiwa itu, kalau baik berarti sembuh kalau belum bisa dicari cara lain.
Teknik lain dalam hypnotherapy bisa menggunakan affect bridge atau jembatan emosi. Prinsipnya clien diminta meluapkan segala emosinya dan ada jembatan emosi pada diri klien, boleh disusul dengan teknik part therapy. Dalam Part therapy Clien dibagi menjadi dua part, yaitu part yang masih merasa trauma dan part yang berdaya. Hypnotherapist mendorong kedua part itu saling mengintegrasi setelah terintegrasi bisanya part yang trauma akan hilang kalah ditimpa dengan part yang lebih berdaya.
Dan berintegrasinya masing masing part maka problem selesai karena integrasi ini sudah dalam pikiran bawah sadar. Kemudian diberikan Post Hypnotic Sugestion untuk menguatkan dan memberdayakan diri clien
Dengan dua cara ini biasanya kasus kasus PTSD akan bisaa diatasi dengan cepat.Clien yang sebelumnya datang dengan ekspresi mimic menderita banyak diantarnya pulang dengan ekspresi senyum ceria dan berjalan tegak suara lantang.
*) Yus Santos, MM CCHt; (Certified Clinical Hypnotherapy dari TICHER USA, member American Hypnosis Association, juga Certified Instructor Hypnotherapy Indonesian Board Hypnotheapis) Lisence NLP Practioner approved by Dr Richard Bandler sehari hari sebagai Direktor Alfa Omega NLP-HYPNO Center Surabaya Ruko Mangga Dua Blok A7-3 Jagir wonokromo 100 Surabaya telp 031.60379699 email yussantos@hotmail.com http://
yussantos.wordpress.com
Sumber :
http://pembelajar.com/hypno-nlp-untuk-atasi-trauma
Bagi yang merasakannya, trauma memang sangat mengganggu. Seringkali karena tidak tahu cara mengatasinya sehingga hidup menjadi kurang optimal karena trauma yang mengganjal. Hypno-NLP adalah pendekatan efektif untuk trauma psikis, tidak saja penanganannya mudah, ccepat dan kadang tanpa perlu tahu apa isi traumanya.
Pengeboman yang ada baru saja terjadi tentu saja menyisakan harapan kelu. Selain korban meninggal, tak kalah ngerinya juga korban korban yang menyisakan stress dan trauma. Sindroma ini dalam istilah Ilmu jiwa (Psikiatri) disebut Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Manifestasi PTSD bisa bermacam macam, mulai mengalami sulit tidur atau insomnia. Ada pula yang takut melihat TV, karena melihat TV bisa memicu bangkitnya trauma yang pernah terjadi. Belum lagi munculnya gejala-gejala fisik yaitu tidak bergairah kerja karena fisik bisa melemah diiringi gejolak emosi yang berlarian ke uatara selatan, sampai abreaksi atau luapan emosi yang meluap luap. Banyak laporan orang porang yang menjadi menjadi phobia. Tragisnya adalah yang mengalami gangguan afek dan emosi, bahkan yang parah bisa menjadi Szizophreania periode singkat, yang disebabkan gunjangan jiwa yang berat.
Peran Hypno-NLP
Hypnotherapy dan NLP(Neuro Linguistic Programming) mempunyai pendekatan atas PTSD. PTSD bisa ditangani oleh hypnotherapist sekaligus praktisi NLP lewat bebrapa sesi, yang ringan bisa satu sesi yang berat secara konvensional bisa butuh 6-10 sesi.
Namun mujurlah sejak dikibarkannya NLP oleh Richard Bandler dan John Grinder di awal tahun 70-an, penanganan PTSD akan jauh lebih efektif. Kombinasi NLP dan Hypnotherapy akan menghemat banyak sesi therapy. Dari pengalaman Phobia berat akibat trauma yang dalam sekalipun bisaa disembuhkan dalam sesi singkat terapy bahkan hanya sekali sessi yang butuh 20-1 jam therapy.
Prinsip Therapy NLP adalah menginstal ulang atau membuat pola baru yang ada dalam peta pikiran subyek. Salah satu presuposisi NLP adalah Mas is not territory. Peta pikiran masing masing subyek sangat berbeda dan itu bukan realita sebenarnya, Setiap orang bereaksi terhadap realita lewat proses filter atau saringan, antara lain Belief, Vvalue,Deletion, distorsi dan generalisasi. Dengan filter ini, menghasilkan peta internal berupa gambar, persaan, taste, smells dan suara. I(nternal map ini membentuk suatu pola yang menghasilkan peta .
Peta pikiran ini lah yang menyebabkan seseorang bereaksi terhadap pencetus suatu trauma meski peristiwanya sudah berlalu. Cara kerja NLP salah satunya ibarat computer. Meski NLP sangat luas dengan banyak terminology, namun NLP bisa bergerak dalam 3 arah yaitu sikap, metodologi dan teknik.
NLP membantu menginstal ulang peta pikiran. Ada banyak teknik, namun hampir sebagian besar teknik NLP adalah memainkan submodalitas (Visual, Audio, Kinestetik, Olfactori dan Gustatori) atau gampangnya kualitas dan warna kelima indra. Disusul dengan melakukan assosiasi dan atau dissosiasi terhadap pemicu traumanya.
Sedangkan hypnotherapy menggunakan teknik, bagaimana sang hypnotherapist menghantar subyek masuk ke pikiran bawah sadarnya. Karena trauma dan segala manifestasinya memang tersimpan dalam memori pikian bawah sadar. Dengan masuk ke pikiran bawah sadar , sang hypnotherapist membantu subyek untuk mengedukasi pikiran bawah sadarnya, sehingga realita yang ada di-pikiran bawah sadar atau map dari pikiran akan diganti dengan realita baru di pikiran yang berorientasi pada masa depan yang lebih berdaya.
Dalam kasus penyembuhan masal, seringkali therapist tidak punya waktu banyak jadi dalam penyembuhan kombinasi Hypno-NLP tidak perlu mencari sebab musababnya. Ibarat satu computer otak ada virusnya, tak perlu mencari macam virusnya, tetapi langsung diinstal ulang. Sehingga therapy dengan kombinasi NLP bisa berlangsung cepat banget. Teknik NLP untuk kasus trauma sangat banyak namun di situ saya sisipkan satu teknik saja yang bisa sangat efektif dikombinasi dengan hypno0therapy.
Tekniknya
Induksi hypnosis bisa denan berbagai teknik baik direct maupun indirect diikuti oleh deepening atau menghantar masuk ke kondisi trance hypnotic yang lebih dalam. Namun hypnotherapist yang piawai bisa hanya dengan melakukan wewancara/anamnesa terhadap clien dengan menggunakan cara MILTON Model atau Hypno Ericksonian, istimewanya bisa menghantar clien masuk kondisi trance tanpa menutup mata. Terntu saja sambil melakukan convicer test untuk mengukur kedalaman trance, Hypnotherapist bisa menggunakan berbagai teknik therapeutic. Hypnotherapy pun punya banyak teknik.
Dalam tulisan ini sementara kita memilih satu teknik . Teknik ini sangat popular dan banyak digunakan. Sebutan teknik ini adalah teknik bioskop kuno atau Double Dissociated Teather Imagery. Caranya dalam keadaan trance bisa tutup atau buka mata (waking) clien diajak berimaginasi duduk di kursi suatu bioskop duduk memandang layer film. Lalu clien diminta untuk mendisosiasi dirinya diimaginasikan terbang ke belakang proyektor. Kemudian dari belakang proyektor melihat dirinya yang duduk sedang menghadap layar bioskop lalu meminta assosiasi yaitu dirinya masuk ke layar bioskop. Tujuannya untuk mengidentifikasi kapan akan terjadi peristiwa yang membuat trauma dan kapan peristiwa itu berakhir.
Langkah selanjutnya minta clien untuk memutar film peristiwa itu, diputar ke depan dengan cepat dan full color. Dengan begitu kita tahu kapan berawal dan kapan berakirnya peristiwa itu.
Bisanya untuk pengamanan, therapist memasang anchor anchor pengaman, di hypnotherapy dikenal dengan istilah savety valve. Pengamanan yang lazim adalah save word atau kata pengaman untuk melindungi dari abreaksi (luapan emosi berlebihan).
Lalu setelah kita yakin clienn akan aman dari abreaksi, kemudian clien diminta memutar film mundur dengan boleh ditambahkan musik yang lucu misalnya menyanyi bintang kecil pakai vocal O semua. Dengan teknik ini biasanya clien sembuh karena menggantikan program di pikiran yang sebelumnya mengerikan menjadi menggelikan. Lalu di tes dan dievalusasi seberapa responnya terhadap peristiwa itu, kalau baik berarti sembuh kalau belum bisa dicari cara lain.
Teknik lain dalam hypnotherapy bisa menggunakan affect bridge atau jembatan emosi. Prinsipnya clien diminta meluapkan segala emosinya dan ada jembatan emosi pada diri klien, boleh disusul dengan teknik part therapy. Dalam Part therapy Clien dibagi menjadi dua part, yaitu part yang masih merasa trauma dan part yang berdaya. Hypnotherapist mendorong kedua part itu saling mengintegrasi setelah terintegrasi bisanya part yang trauma akan hilang kalah ditimpa dengan part yang lebih berdaya.
Dan berintegrasinya masing masing part maka problem selesai karena integrasi ini sudah dalam pikiran bawah sadar. Kemudian diberikan Post Hypnotic Sugestion untuk menguatkan dan memberdayakan diri clien
Dengan dua cara ini biasanya kasus kasus PTSD akan bisaa diatasi dengan cepat.Clien yang sebelumnya datang dengan ekspresi mimic menderita banyak diantarnya pulang dengan ekspresi senyum ceria dan berjalan tegak suara lantang.
*) Yus Santos, MM CCHt; (Certified Clinical Hypnotherapy dari TICHER USA, member American Hypnosis Association, juga Certified Instructor Hypnotherapy Indonesian Board Hypnotheapis) Lisence NLP Practioner approved by Dr Richard Bandler sehari hari sebagai Direktor Alfa Omega NLP-HYPNO Center Surabaya Ruko Mangga Dua Blok A7-3 Jagir wonokromo 100 Surabaya telp 031.60379699 email yussantos@hotmail.com http://
yussantos.wordpress.com
Sumber :
http://pembelajar.com/hypno-nlp-untuk-atasi-trauma
NLP: Tujuh Sumber Pikiran
Pagi ini, saya menerima sebuah hadiah yang sangat berharga dari Mas Qamaruddin, sebuah buku best seller internasional berjudul "Terapi Berpikir Positif" karya Dr Ibrahim Elfiky, seorang praktisi NLP, peletak dasar NCD (Neuro Conditioning Dynamic) dan PHE (Power Human Energy). Saya tak sabar untuk membacanya, dan menjadi lebih tak sabar untuk bersharing dengan Anda.
Buku ini dengan sangat lugas dan detil menjelajahi alam pikiran kita, di mulai dari pengenalan tentang apa itu yang dimaksud dengan "berpikir", bagaimana prosesnya, bagaimana memori terbentuk, dan bagaimana berbagai pikiran negatif terbentuk, serta bagaimana cara melakukan terapi untuk itu.
Saya sharing untuk Anda, bagian awal dari buku ini. Benar sekali, buku ini memang menarik sejak awal. Salah satunya adalah karena ia menyebutkan dan menguraikan tentang berbagai sumber dari apa yang disebut dengan "pikiran". Sesuatu yang masih sangat jarang diungkap oleh berbagai buku.
Untuk bisa melakukan "perbaikan" dan memaintain pikiran kita, agar selalu positif dan tidak didominasi oleh pikiran negatif, yang dalam buku ini keduanya diungkapkan berkekuatan besar dalam merubah dan membentuk diri dan masa depan seseorang, kita diingatkan untuk mulai menyadari, dari manakah datangnya berbagai pikiran yang selama hidup kita berseliweran di dalam kepala.
Berikut ini saya ringkaskan untuk Anda.
7 SUMBER PIKIRAN
1. Orang Tua
Di masa-masa awal, dari orangtua kitalah kita memperoleh dan membangun alam pikiran. Dari apa yang kita dengar, kita lihat, dan kita pelajari dari orang tua kita. Tidak hanya tentang "isi pikiran" akan tetapi juga tentang "pola berpikir". Misalnya tentang sebab-akibat, logika, dan sebagainya.
2. Keluarga
Berikutnya, pikiran datang dari keluarga, dari kakak, dari adik, dari sepupu dan sebagainya. Pengalaman masa kecil sampai dewasa dalam berinteraksi dengan mereka, juga menjadi bahan bangunan untuk rumah berpikir kita.
3. Masyarakat
Ketika tiba saatnya kita bersosialisasi dan bergaul lebih luas keluar rumah, lingkungan sekitar kita juga berperan membangun pikiran kita. Tukang sayur, sopir taksi, tukang warung, dan siapapun yang berinteraksi secara sosial dengan kita.
4. Sekolah
Ucapan, perilaku, dan sikap para guru, pengelola sekolah, dan sebagainya, juga mempengaruhi pikiran kita.
5. Teman
Di usia tertentu, teman adalah pihak yang berpengaruh kuat pada pikiran kita. Berbagai fenomena baik positif maupun negatif, ditularkan lewat pertemanan.
6. Media Massa
Puluhan jam dalam seminggu, mungkin saja kita habiskan untuk menonton televisi, mendengarkan radio, membaca koran atau majalah. Selain punya pengaruh positif, media massa juga perlu diwaspadai dampak negatifnya.
7. Diri Sendiri
Pada akhirnya, sesuai perkembangan kemampuan berpikir setiap orang, dunia pikiran kita akan mulai menggabungkan berbagai materi berpikir dari berbagai sumber, dan menciptakan pikiran-pikiran kita sendiri.
Di dalam satu hari, berseliweran tidak kurang dari 60.000 macam pikiran di kepala kita. Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran di San Fransisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia ternyata bersifat negatif. Itu artinya, setiap hari pikiran kita berpeluang besar diisi oleh sekitar 48.000 pikiran negatif.
Semoga, dengan ini kita mulai menyadari dan melacak kembali, dari mana saja pikiran kita sehari-hari berasal, dan jika itu negatif, mudah-mudahan kita mulai bisa menemukan titik terang untuk perubahan menuju hari-hari dengan semangat dan pola berpikir positif.
Semoga.
Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com
http://www.facebook.com/motivasi
Sumber :
http://www.motivasi-komunikasi-leadership.co.cc/2009/11/tujuh-sumber-pikiran.html
Buku ini dengan sangat lugas dan detil menjelajahi alam pikiran kita, di mulai dari pengenalan tentang apa itu yang dimaksud dengan "berpikir", bagaimana prosesnya, bagaimana memori terbentuk, dan bagaimana berbagai pikiran negatif terbentuk, serta bagaimana cara melakukan terapi untuk itu.
Saya sharing untuk Anda, bagian awal dari buku ini. Benar sekali, buku ini memang menarik sejak awal. Salah satunya adalah karena ia menyebutkan dan menguraikan tentang berbagai sumber dari apa yang disebut dengan "pikiran". Sesuatu yang masih sangat jarang diungkap oleh berbagai buku.
Untuk bisa melakukan "perbaikan" dan memaintain pikiran kita, agar selalu positif dan tidak didominasi oleh pikiran negatif, yang dalam buku ini keduanya diungkapkan berkekuatan besar dalam merubah dan membentuk diri dan masa depan seseorang, kita diingatkan untuk mulai menyadari, dari manakah datangnya berbagai pikiran yang selama hidup kita berseliweran di dalam kepala.
Berikut ini saya ringkaskan untuk Anda.
7 SUMBER PIKIRAN
1. Orang Tua
Di masa-masa awal, dari orangtua kitalah kita memperoleh dan membangun alam pikiran. Dari apa yang kita dengar, kita lihat, dan kita pelajari dari orang tua kita. Tidak hanya tentang "isi pikiran" akan tetapi juga tentang "pola berpikir". Misalnya tentang sebab-akibat, logika, dan sebagainya.
2. Keluarga
Berikutnya, pikiran datang dari keluarga, dari kakak, dari adik, dari sepupu dan sebagainya. Pengalaman masa kecil sampai dewasa dalam berinteraksi dengan mereka, juga menjadi bahan bangunan untuk rumah berpikir kita.
3. Masyarakat
Ketika tiba saatnya kita bersosialisasi dan bergaul lebih luas keluar rumah, lingkungan sekitar kita juga berperan membangun pikiran kita. Tukang sayur, sopir taksi, tukang warung, dan siapapun yang berinteraksi secara sosial dengan kita.
4. Sekolah
Ucapan, perilaku, dan sikap para guru, pengelola sekolah, dan sebagainya, juga mempengaruhi pikiran kita.
5. Teman
Di usia tertentu, teman adalah pihak yang berpengaruh kuat pada pikiran kita. Berbagai fenomena baik positif maupun negatif, ditularkan lewat pertemanan.
6. Media Massa
Puluhan jam dalam seminggu, mungkin saja kita habiskan untuk menonton televisi, mendengarkan radio, membaca koran atau majalah. Selain punya pengaruh positif, media massa juga perlu diwaspadai dampak negatifnya.
7. Diri Sendiri
Pada akhirnya, sesuai perkembangan kemampuan berpikir setiap orang, dunia pikiran kita akan mulai menggabungkan berbagai materi berpikir dari berbagai sumber, dan menciptakan pikiran-pikiran kita sendiri.
Di dalam satu hari, berseliweran tidak kurang dari 60.000 macam pikiran di kepala kita. Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran di San Fransisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia ternyata bersifat negatif. Itu artinya, setiap hari pikiran kita berpeluang besar diisi oleh sekitar 48.000 pikiran negatif.
Semoga, dengan ini kita mulai menyadari dan melacak kembali, dari mana saja pikiran kita sehari-hari berasal, dan jika itu negatif, mudah-mudahan kita mulai bisa menemukan titik terang untuk perubahan menuju hari-hari dengan semangat dan pola berpikir positif.
Semoga.
Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com
http://www.facebook.com/motivasi
Sumber :
http://www.motivasi-komunikasi-leadership.co.cc/2009/11/tujuh-sumber-pikiran.html
NLP untuk Tenangkan Anak yang Sedang Sakit
Oleh : Sari Sasomo, Licensed Practitioner of NLP (TM)
Saya mau berbagi pengalaman dalam penggunaan NLP yang sangat membantu saya dalam membantu kedua anak saya untuk merasa lebih nyaman ketika sedang sakit. Beberapa hari sebelum ini 2 putra saya sedang tidak enak badan. Badan panas dan terkena radang. Sudah saya bawa ke dokter dan dapat obat. Namanya juga anak2, kalau lagi sakit pasti rewel, nggak bisa tidur, obat yang diberikan dokter tentunya tidak bisa langsung memberikan dampak sembuh buat mereka, pastinya perlu waktu.
Sudah coba menghibur dengan segala cara, tenang sebentar habis itu rewel lagi dan nggak bisa istirahat. Akhirnya saya punya ide untuk menggunakan metode Six Step Reframing untuk membantu anak2 saya. 6-SR pertama kali saya lakukan kepada Edmar, dimana saat ini Edmar berusia 22 bulan dan belum bisa bicara, dia paham sekali kalau kita ajak komunikasi tetapi belum bisa untuk menjawab secara komunikasi verbal. Edmar mengalami gangguan adenoid (adenoid adalah tonsil dibelakang hidung). sifatnya seperti amandel tetapi letaknya berbeda. Nah si adenoid ini bisa membesar dan bengkak kalau dipicu oleh reaksi alergi, terlebih kalau dia terkena radang karena flu. Jadi Edmar kesulitan untuk bernafas dari hidung, karena lubang pernafasannya terganggu oleh si adenoid yang membengkak. Seperti kalau hidung kita mampet tetapi ini bukan karena lendir, jadi periodenya lama menunggu si adenoid mengecil sendiri kalau radang atau alerginya membaik.
Akhirnya saya melalukan proses 6SR ini dipandu dengan pengalaman waktu belajar role model pas di kelas Licensed Practitioner of NLP. Sebelumnya saya berniat dulu untuk melakukan hal ini dengan tujuan membantu Edmar supaya bisa merasa lebih nyaman dan bisa istirahat, kemudian saya masuk ke subconcious untuk mohon ijin “ngobrol” dengan Edmar di level subconcious. Ternyata saya mendapat feedback positif dari Edmar. Setelah bisa melakukan kontak, saya melakukan 6SR kepada Edmar, sesuai niat awal, saya berikan alternatif-alternatif yang bisa digunakan untuk membantu melegakan nafasnya dari si adenoid itu, jawaban yang saya dapat dari Edmar ternyata diluar dugaan, dia memberikan solusi sendiri yang bisa membantu mengatasi si adenoid tersebut. Saya mendapatkan jawaban bahwa untuk membantu melegakan saluran nafasnya Edmar perlu digosok air zam-zam. Saya tanya, dibagian mana, jawaban yang saya dapat juga tidak saya sangka sebelumnya, karena dia minta digosok di bagian kaki. setelah saya tanyakan kepada bagian tubuh edmar yang lain bahwa apa yang akan saya lakukan itu sesuai dengan ekologi tubuh edmar secara keseluruhan, saya mengucapkan terima kasih dan kembali ke kondisi concious. Tidak disangka, pada saat saya membuka mata, ternyata Edmar menunjuk ke arah tempat saya menyimpan air zam-zam.
Luar biasa, Subhanallah. Luar biasa. setelah saya ambil sedikit air zam-zam tersebut, saya baca doa terlebih dahulu niatnya membantu Edmar, trus saya tawarkan sedikit di sendok untuk dia minum, dan dengan jelas Edmar geleng2 kepala memberi tahu bahwa dia tidak mau minum air tersebut, kemudian ketika saya mulai menggosok bagian kakinya, Edmar seperti mau bekerja sama dengan bersikap lebih tenang, bahkan jadi tertawa-tawa sewaktu kakinya digosok air zam-zam.
Sekitar 15 menit kemudian, Edmar akhirnya berhasil bobo dengan lebih tenang. waktu saya cek aliran udara di lubang hidungnya, alhamdulillah 1 hidung sudah bisa digunakan sebagai saluran pernapasan karena ada udara yang keluar dari situ.
Berhasil dengan Edmar, saya lakukan ke Dhafin keesokan harinya. Dia mengeluh pusing dan kepalanya sakit. Berbeda dari yang biasa, kali ini sepertinya sakit kepala Dhafin benar-benar mengganggu karena dia sampai menangis. Obat penurun nyeri sepertinya belum bekerja optimal karena Dhafin masih mengeluh kepalanya pusing. Memang karena baru sembuh dari sakit, kondisi tubuhnya belum fit benar, jadi mudah kecapean. Saya langsung ingat kalau saya punya metode baru untuk bantu anak yang kesulitan memberi info apa yang dia rasakan, untuk Dhafin dia “overwhelmed” dengan sakit kepalanya jadi panik sendiri.
Sambil menemani dan mengusap - usap badannya, saya masuk ke kondisi subconcious untuk berkomunikasi dengan alam bawah sadar Dhafin, dan bertanya apa yang bisa saya lakukan untuk membantu meringankan sakit kepalanya. Akhirnya saya memperoleh jawaban bahwa, kompres air hangat bisa membantu. Bentuk kompresnya tidak pakai handuk tapi pakai botol yang diisi dengan air hangat, istilah
bahasa Jawanya “diseko”. Selesai dapat jawaban, Dhafin memanggil saya, karena dia menyangka saya tertidur waktu menemani dia. “Koq Ibu Tidur sih?” katanya. Saya langsung buka mata dan bilang kalau saya akan ambil air hangat untuk meng-kompres kepalanya yang pusing. Dhafin langsung setuju dan nurut sama apa yang saya bilang. Botol air hangatnya diletakkan tepat di pangkal lehernya dan alhamdulillah, hanya selang sekitar 10 - 15 menit Dhafin bisa tidur. Alhamdulilah. Pada saat bangun, dia sudah merasa lebih sehat dan pusingnya berkurang.
Saya benar-benar merasakan manfaat yang luar biasa dari mengikuti pelatihan Pak Ronny untuk menjadi “tukang masak” pakai NLP, dari teknik yang satu bisa dicombine dengan teknik yang lain sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Memang, sebagaimana yang ditekankan dalam pelatihan, cara yang saya pakai di atas bukan cara untuk pengobatan, sehingga tetap perlu dicari jenis sakitnya apa melalui konsultasi dokter, minum obat, istirahat dll. Di sini NLP membantu untuk meringankan rasa ketidaknyamanan selama proses penyembuhannya. Terutama untuk anak-anak, kita bisa membantu mereka menjadi lebih tenang sehingga mereka bisa istirahat dan Insyaallah dengan istirahat yang lebih berkualitas proses penyembuhannya menjadi lebih cepat. Alhamdulillah. Bonusnya, si ibu bisa istirahat juga dengan lebih berkualitas karena mengurus dan menemani anak yang sedang sakit itu benar-benar menguras energi dan pikiran:) benar begitu kan?
Semoga sharing ini bisa membantu para orang tua juga saudara-saudara yang lain pada saat perlu membantu menenangkan anak dengan bahasa nonverbal mereka.
Saling bertukar feedback adalah hal luar biasa berikutnya, karena dari feedback kita
menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Sumber :
http://republiknlp.com/2010/03/09/nlp-untuk-menenangkan-anak-anak/#more-138
Saya mau berbagi pengalaman dalam penggunaan NLP yang sangat membantu saya dalam membantu kedua anak saya untuk merasa lebih nyaman ketika sedang sakit. Beberapa hari sebelum ini 2 putra saya sedang tidak enak badan. Badan panas dan terkena radang. Sudah saya bawa ke dokter dan dapat obat. Namanya juga anak2, kalau lagi sakit pasti rewel, nggak bisa tidur, obat yang diberikan dokter tentunya tidak bisa langsung memberikan dampak sembuh buat mereka, pastinya perlu waktu.
Sudah coba menghibur dengan segala cara, tenang sebentar habis itu rewel lagi dan nggak bisa istirahat. Akhirnya saya punya ide untuk menggunakan metode Six Step Reframing untuk membantu anak2 saya. 6-SR pertama kali saya lakukan kepada Edmar, dimana saat ini Edmar berusia 22 bulan dan belum bisa bicara, dia paham sekali kalau kita ajak komunikasi tetapi belum bisa untuk menjawab secara komunikasi verbal. Edmar mengalami gangguan adenoid (adenoid adalah tonsil dibelakang hidung). sifatnya seperti amandel tetapi letaknya berbeda. Nah si adenoid ini bisa membesar dan bengkak kalau dipicu oleh reaksi alergi, terlebih kalau dia terkena radang karena flu. Jadi Edmar kesulitan untuk bernafas dari hidung, karena lubang pernafasannya terganggu oleh si adenoid yang membengkak. Seperti kalau hidung kita mampet tetapi ini bukan karena lendir, jadi periodenya lama menunggu si adenoid mengecil sendiri kalau radang atau alerginya membaik.
Akhirnya saya melalukan proses 6SR ini dipandu dengan pengalaman waktu belajar role model pas di kelas Licensed Practitioner of NLP. Sebelumnya saya berniat dulu untuk melakukan hal ini dengan tujuan membantu Edmar supaya bisa merasa lebih nyaman dan bisa istirahat, kemudian saya masuk ke subconcious untuk mohon ijin “ngobrol” dengan Edmar di level subconcious. Ternyata saya mendapat feedback positif dari Edmar. Setelah bisa melakukan kontak, saya melakukan 6SR kepada Edmar, sesuai niat awal, saya berikan alternatif-alternatif yang bisa digunakan untuk membantu melegakan nafasnya dari si adenoid itu, jawaban yang saya dapat dari Edmar ternyata diluar dugaan, dia memberikan solusi sendiri yang bisa membantu mengatasi si adenoid tersebut. Saya mendapatkan jawaban bahwa untuk membantu melegakan saluran nafasnya Edmar perlu digosok air zam-zam. Saya tanya, dibagian mana, jawaban yang saya dapat juga tidak saya sangka sebelumnya, karena dia minta digosok di bagian kaki. setelah saya tanyakan kepada bagian tubuh edmar yang lain bahwa apa yang akan saya lakukan itu sesuai dengan ekologi tubuh edmar secara keseluruhan, saya mengucapkan terima kasih dan kembali ke kondisi concious. Tidak disangka, pada saat saya membuka mata, ternyata Edmar menunjuk ke arah tempat saya menyimpan air zam-zam.
Luar biasa, Subhanallah. Luar biasa. setelah saya ambil sedikit air zam-zam tersebut, saya baca doa terlebih dahulu niatnya membantu Edmar, trus saya tawarkan sedikit di sendok untuk dia minum, dan dengan jelas Edmar geleng2 kepala memberi tahu bahwa dia tidak mau minum air tersebut, kemudian ketika saya mulai menggosok bagian kakinya, Edmar seperti mau bekerja sama dengan bersikap lebih tenang, bahkan jadi tertawa-tawa sewaktu kakinya digosok air zam-zam.
Sekitar 15 menit kemudian, Edmar akhirnya berhasil bobo dengan lebih tenang. waktu saya cek aliran udara di lubang hidungnya, alhamdulillah 1 hidung sudah bisa digunakan sebagai saluran pernapasan karena ada udara yang keluar dari situ.
Berhasil dengan Edmar, saya lakukan ke Dhafin keesokan harinya. Dia mengeluh pusing dan kepalanya sakit. Berbeda dari yang biasa, kali ini sepertinya sakit kepala Dhafin benar-benar mengganggu karena dia sampai menangis. Obat penurun nyeri sepertinya belum bekerja optimal karena Dhafin masih mengeluh kepalanya pusing. Memang karena baru sembuh dari sakit, kondisi tubuhnya belum fit benar, jadi mudah kecapean. Saya langsung ingat kalau saya punya metode baru untuk bantu anak yang kesulitan memberi info apa yang dia rasakan, untuk Dhafin dia “overwhelmed” dengan sakit kepalanya jadi panik sendiri.
Sambil menemani dan mengusap - usap badannya, saya masuk ke kondisi subconcious untuk berkomunikasi dengan alam bawah sadar Dhafin, dan bertanya apa yang bisa saya lakukan untuk membantu meringankan sakit kepalanya. Akhirnya saya memperoleh jawaban bahwa, kompres air hangat bisa membantu. Bentuk kompresnya tidak pakai handuk tapi pakai botol yang diisi dengan air hangat, istilah
bahasa Jawanya “diseko”. Selesai dapat jawaban, Dhafin memanggil saya, karena dia menyangka saya tertidur waktu menemani dia. “Koq Ibu Tidur sih?” katanya. Saya langsung buka mata dan bilang kalau saya akan ambil air hangat untuk meng-kompres kepalanya yang pusing. Dhafin langsung setuju dan nurut sama apa yang saya bilang. Botol air hangatnya diletakkan tepat di pangkal lehernya dan alhamdulillah, hanya selang sekitar 10 - 15 menit Dhafin bisa tidur. Alhamdulilah. Pada saat bangun, dia sudah merasa lebih sehat dan pusingnya berkurang.
Saya benar-benar merasakan manfaat yang luar biasa dari mengikuti pelatihan Pak Ronny untuk menjadi “tukang masak” pakai NLP, dari teknik yang satu bisa dicombine dengan teknik yang lain sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Memang, sebagaimana yang ditekankan dalam pelatihan, cara yang saya pakai di atas bukan cara untuk pengobatan, sehingga tetap perlu dicari jenis sakitnya apa melalui konsultasi dokter, minum obat, istirahat dll. Di sini NLP membantu untuk meringankan rasa ketidaknyamanan selama proses penyembuhannya. Terutama untuk anak-anak, kita bisa membantu mereka menjadi lebih tenang sehingga mereka bisa istirahat dan Insyaallah dengan istirahat yang lebih berkualitas proses penyembuhannya menjadi lebih cepat. Alhamdulillah. Bonusnya, si ibu bisa istirahat juga dengan lebih berkualitas karena mengurus dan menemani anak yang sedang sakit itu benar-benar menguras energi dan pikiran:) benar begitu kan?
Semoga sharing ini bisa membantu para orang tua juga saudara-saudara yang lain pada saat perlu membantu menenangkan anak dengan bahasa nonverbal mereka.
Saling bertukar feedback adalah hal luar biasa berikutnya, karena dari feedback kita
menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Sumber :
http://republiknlp.com/2010/03/09/nlp-untuk-menenangkan-anak-anak/#more-138
PELATIHAN NLP (Neuro Linguistic Programming) UPT PMO ITB
Bandung, pmo.itb.ac.id – Sebagaimana kita ketahui, begitu banyaknya problema dalam diri manusia selalu dituntut untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan. Sudah barang tentu manusia unggul ini tidak hanya knowledge dan skill saja, tetapi juga pada attitude, atau sikap mental menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya sehari-hari, baik dalam proses belajar mengajar maupun jiwa kewirausahaan.
Daniel Goleman dalam buku yang sangta terkenal, “Emotional Intelligence“ yang telah melakukan penelitian terhadap 500 perusahaan di USA mengambil kesimpulan bahwa, 80% keberhasilan suatu perusahaan disebabkan oleh Emotional Quotient (EQ) dan hanya 20% oleh Intelligence Quotient (IQ).
Faktor kunci keberhasilan ini lebih terletak pada kemampuan dan kemauan (capability & willingness) seseorang dalam semangat mengejar sesuatu, proses pembelajaran dan kemampuan jiwa entrepreneurship. Problem yang sering muncul adalah, banyaknya pengalaman masa lalu yang cenderung negatif, merusak dan tidak mendukung pencapaian kinerja personal secara umumnya.
Dapatkah problem-problem kehidupan akibat pengaruh-pengaruh negatif yang sudah bertahun-tahun ini “dihilangkan” dalam waktu singkat? Ya, dapat! Dengan teknologi NLP (Neuro Linguistic Programming), yaitu teknologi Personality Development dan Life Management terbaru dari Amerika, serta trainer, coach dan terapi yang tepat, kita dapat “meng-install” ulang program-program sukses dalam pikiran sadar dan bawah sadar.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut diatas, menyelesaikan problem-problem mental penghambat kesuksesan, serta mengetahui langkah dan strategi sukses pencapaian rencana perusahaan, kami menawarkan Managerial Development Program khusus yang berdasarkan aplikasi ilmu Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan EQ dengan judul :
Unlock Your SUCCESS Potential
dengan sub-tema: Becoming Excellence Personality in Career and Business
Mengacu dari pemikiran tersebut di atas UPT PMO ITB bermaksud menyelenggarakan
Pelatihan NLP bagi pegawai akademik ITB yang akan dilaksanakan pada awal bulan November 2008. Free of charge.
Sumber :
http://www.pmo.itb.ac.id/web/?p=215
Daniel Goleman dalam buku yang sangta terkenal, “Emotional Intelligence“ yang telah melakukan penelitian terhadap 500 perusahaan di USA mengambil kesimpulan bahwa, 80% keberhasilan suatu perusahaan disebabkan oleh Emotional Quotient (EQ) dan hanya 20% oleh Intelligence Quotient (IQ).
Faktor kunci keberhasilan ini lebih terletak pada kemampuan dan kemauan (capability & willingness) seseorang dalam semangat mengejar sesuatu, proses pembelajaran dan kemampuan jiwa entrepreneurship. Problem yang sering muncul adalah, banyaknya pengalaman masa lalu yang cenderung negatif, merusak dan tidak mendukung pencapaian kinerja personal secara umumnya.
Dapatkah problem-problem kehidupan akibat pengaruh-pengaruh negatif yang sudah bertahun-tahun ini “dihilangkan” dalam waktu singkat? Ya, dapat! Dengan teknologi NLP (Neuro Linguistic Programming), yaitu teknologi Personality Development dan Life Management terbaru dari Amerika, serta trainer, coach dan terapi yang tepat, kita dapat “meng-install” ulang program-program sukses dalam pikiran sadar dan bawah sadar.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut diatas, menyelesaikan problem-problem mental penghambat kesuksesan, serta mengetahui langkah dan strategi sukses pencapaian rencana perusahaan, kami menawarkan Managerial Development Program khusus yang berdasarkan aplikasi ilmu Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan EQ dengan judul :
Unlock Your SUCCESS Potential
dengan sub-tema: Becoming Excellence Personality in Career and Business
Mengacu dari pemikiran tersebut di atas UPT PMO ITB bermaksud menyelenggarakan
Pelatihan NLP bagi pegawai akademik ITB yang akan dilaksanakan pada awal bulan November 2008. Free of charge.
Sumber :
http://www.pmo.itb.ac.id/web/?p=215
Neuro-Linguistic Programming?
Apakah kita bisa mencapai yang kita inginkan lebih sering?
Apakah kita benar-benar bisa mengkreasikan hidup kita sendiri?
Apakah kita bisa mengambil kendali hidup kita dan mendesainnya?
Apakah kitalah yang memang bertanggung jawab terhadap hasil kita?
Apakah kita bisa mengendalikan pikiran dan perilaku kita?
Bagaimanakah saya mencapai potensi terbaik saya?
Bagaimanakah saya mendapatkan yang saya inginkan lebih sering?
Bagaimanakah saya dapat hidup happy, dan lebih happy?
Bagaimanakah saya menghadapi masalah dengan efektif?
Apakah.......... bagaimanakah .............?
Saat Anda menyuarakan berbagai pertanyaan di atas dalam kepala Anda, Anda datang ke
disiplin yang tepat! NLP bisa membantu Anda menemukan jawabannya yang sesuai dengan diri
Anda sendiri secara eksklusif, tanpa perlu menggantungkan diri Anda pada motivator kelas dunia
sekalipun! Desainlah hidup Anda sekarang juga! Dimulai hari ini, sekarang juga!
Benefit NLP untuk kehidupan
Para praktisi NLP di seluruh dunia sudah merasakan manfaat NLP dalam hidup mereka, di jalur pilihan masing-
masing! Berikut ini adalah hanya secuil dari jutaan pengalaman dan kisah nyata aplikasi NLP dalam kehidupan.
Apakah Anda pun bisa seperti mereka? Kunci NLP adalah bukan mengetahuinya, tapi melakukannya! Apakah
hasilnya akan sama? Kenapa tidak berpikir bahwa hasilnya malah bisa lebih hebat? Lakukanlah!
Lebih bahagia dalam menghadapi hidup
Penuh rasa humor dalam menghadapi kehidupan
Meningkatnya kepercayaan diri dan pendangan hidup yang sehat dan bermanfaat
Hidup dengan tingkat stress yang sehat dan minim depresi/frustrasi
Mencapai tujuan karir atau profesi yang diinginkan lebih sering
Mewujudkan impian lebih sering
Menarik hal-hal baik dan bermanfaat lebih sering
Berkomunikasi dengan lebih efektif dan mengurangi salah paham
Lebih bertanggung jawab dan sportif dalam kehidupan
Lebih memperhatikan kepentingan bersama dan menghormati orang lain
Lebih efektif dalam kehidupan sosial
Kehidupan seks dan romans yang lebih baik
Lebih dewasa dalam berpikir, berkata-kata, dan bersikap
Lebih cepat pulih dari berbagai kejadian yang menantang secara emosional - kesedihan, kegundahan,
kehilangan, bencana, trauma dan lain-lain.
Lebih efektif dalam membantu orang lain efektif dalam hidup mereka
Lebih efektif dalam membina keluarga, sahabat, karyawan
Memimpin dengan lebih efektif
Menjual dan bernegosiasi dengan lebih efektif
Lebih berenergi dan antusias dalam menghadapi hidup
Dan masih banyak lagi! ........... Tambahkan daftar Anda sendiri! Lakukan dan pahamilah!
Sejarah Singkat
NLP adalah singkatan dari Neuro-Linguistic Programming. NLP merupakan
sebuah teknologi berpikir dan berperilaku yang diciptakan dan dikembangkan oleh
Richard Bandler dan John Grinder di pertengahan 1972 sampai 1975. NLP
diciptakan dengan memodel beberapa psikoterapis sukses dan efektif, seperti
Milton Erickson dan Virginia Satir, serta Fritz Perls. NLP juga dipengaruhi oleh
seorang Antrolopologis, Gregory Bateson. NLP diciptakan berdasarkan studi
subyektif terhadap bahasa (linguistik), komunikasi, perubahan pola berpikir atau
perilaku. Saat diciptakan, Bandler (yang saat itu adalah mahasiswa psikologi dari
University of California) dan Grinder, (yang saat itu adalah seorang ahli linguistik)
bertujuan mengidentifikasi dan memodel kesuksesan ketiga terapis yang
membedakan ketiganya dari para terapis lainnya.
Hasil karya Bandler-Grinder ditelurkan dalam buku-buku awal mereka, seperti
'TheStructure of Magic I dan II', 'Frogs Into Princess', dan 'Reframing'.
Di era 1980-an, walau di antara berbagai kontroversi dan feedback negatif dari pada psikolog di masa tersebut,
NLP menjadi salah satu alat yang dipergunakan mulai ramai dipergunakan dalam proses terapi oleh para
terapis. Walau oleh Bandler sendiri NLP tidak pernah ingin diklaim sebagai alat atau teknologi terapi, sampai
saat ini, melewati tiga dekade sampai saat ini, NLP tetap populer sebagai salah satu teknologi yang membantu
pekerjaan para terapis dan konselor.
Bandler dan Grinder, serta beberapa pengembang lain memisahkan diri di pertengahan 1990-an dan masing-
masing mengajarkan dan mengembangkan NLP lebih lanjut dengan cara dan metoda masing-masing. Di
tengah berbagai konflik dan intrik yang ada saat itu, Bandler dan Grinder diakui sebagai penemu bersama NLP.
Bandler kemudian mengembangkan Design Human Engineering (DHE), sementara Grinder mengembangkan
New Code. Bandler saat ini menjalankan ajarannya melalui The Society of NLP, sementara Grinder mendirikan
NLP Academy di London untuk melanjutkan karyanya. Lalu beberapa aliran berbasis NLP atau yang berasal
dari NLP mulai berkembang. Misalnya Michael Hall dengan Neuro-Semantic. Robert Dilts, salah satu
pemgembang NLP yang jenius mengembangkan NLP dan mendidik para Praktisi NLP melalui NLP University di
Santa Cruz, California. Dilts menjadi salah satu pilar NLP yang sampai saat ini dihormati oleh Bandler sendiri.
Lalu ada Tad James melalui American Board of NLP. Dan masih banyak lagi.
Program-program NLP
Sejak diperkenalkan pertama kali, NLP telah diajarkan melalui berbagai program pelatihan, di berbagai bidang.
Di bisnis, terapi, sales, manajemen, kepemimpinan, komunikasi, dan lain-lain. Berbagai institusi menawarkan
berbagai program, termasuk program untuk praktisi berkompetensi khusus melalui program Praktisi
bersertifikasi.
NLP INDONESIA mewakili The Society of NLP, mengadakan program LICENSED PRACTITIONER OF NLP dan
LICENSED MASTER PRACTITIONER OF NLP.
Selain itu beberapa institusi, termasuk NLP INDONESIA, menawarkan berbagai program aplikasi NLP yang bisa
di-customized sesuai kebutuhan organisasi.
Apa Saja Yang Ada di NLP?
Bukan Benar atau Salah, Tapi yang Berguna
Salah satu hal yang membuat saya melepaskan berbagai tools lain dan lebih memilih NLP adalah bahwa di
NLP tidak dipertetangkan mengenai kebenaran dan kesalahan. NLP tidak fokus pada bingkai masalah, tapi
pada bingkai solusi. NLP fokus bukan pada kebenaran sebuah konsep, teori, atau belief, tapi pada
kegunaannya. Hanya dengan prinsip sederhana ini, hidup saya jauh lebih efektif. Saya lebih memikirkan
bagaimana sesuatu itu berguna untuk membantu saya mencapai tujuan hidup saya, bukan menghabiskan
waktu mempertanyakan kebenarannya. Saya tidak lagi menghabiskan waktu banyak untuk meributkan hal-hal
dengan orang lain, dan fokus pada solusi setiap masalah, yangmana fokus pada kegunaan dari berbagai hal
yang muncul dalam komunikasi.
Ada yang pernah bertanya kepada saya, bahwa kalau kita hanya fokus pada kegunaan, kita akan takabur karena
dalam mencapai tujuan kita tidak lagi peduli pada kebenaran? Waktu itu saya menjawabnya juga dengan
sederhana, bahwa apabila kita ingin mencapai sebuah tujuan, di NLP dikenal juga unsur ekologi. Guru saya,
Steve Boyley dari Kanada, menggambarkan ini dengan sebuah konsep yang saya sukai, yakni WIN, WIN, WIN.
Yakni dalam pencapaian tujuan, fokuskan tidak hanya kemenangan kita dan kemenangan orang yang
terpengaruh secara langsung, tapi juga kemenangan banyak orang lain yang tidak terlibat langsung.
Outcome, Bukan Masalah
NLP sangat menekankan pada outcome atau hasil yang ingin dicapai. Ini yang menurut Bandler membedakan
NLP dengan psikologi terapan konvensional. NLP tidak menghabiskan waktu untuk menggali masalah, latar
belakang, penyebab, kenapa, dan lain-lain. Kalau harus melihat ke belakang untuk menyelesaikan masalah,
NLP hanya tertarik melihat 'bagaimana' masalah ini terjadi, yangmana fokus pada struktur masalahnya untuk
bisa diintervensi.
Pada saat kita ingin fokus pada outcome, kita fokus pada semua sumber daya yang mungkin untuk membantu
kita untuk menuju outcome. Dan pada akhirnya, dalam menuju outcome, NLP juga menganjurkan tingginya
fleksibilitas kita, dan memperluas pilihan-pilihan kita.
Peta Perilaku
NLP percaya bahwa kita semua mempunyai PETA atau MODEL DUNIA yang berbeda. Tidak ada yang sama
persis. Peta Pikiran atau Model Dunia ini tidak sama dengan REALITA. Karena itu di NLP dipercayai bahwa kita
tidak bertindak dan berpikir berdasarkan realita, tetapi hanya berdasarkan pada persepsi kita pada realita.
Peta atau Model Dunia kita tergantung dari berbagai hal seperti proses filter di pikiran kita. Dimulai dari deletion,
distortion, dan generalization, dimana informasi diseleksi sesuai fokus kita, diartikan, dan digeneralisasi.
Setelah itu di-filter lagi berdasarkan values kita, beliefs kita, memori kita, strategi kita, dan Meta Program
(preferensi perilaku kita - yang oleh banyak orang dipersepsikan sebagai konsep kepribadian). Proses ini yang
kemudian menghasilkan Peta Pikiran atau Model Dunia kita secara unik.
Dari proses di atas, semua orang berhak merasa dirinya benar menurut Peta Pikirannya. Hal ini dimungkinkan
karena semua orang hidup dalam Model Dunia masing-masing.
Presuposisi
Di NLP dikenal apa yang disebut sebagai Presupposition. Pengertian sederhana mengenai ini adalah prinsip
atau belief. Ini menyangkut kerangka berpikir dan berperilaku. Sesuatu yang kita pergunakan sebagai dasar
dari pikiran dan tindakan.
Dari tahun ke tahun, banyak presuposisi yang dikembangkan. Yang paling terkenal di NLP misalnya, 'The Map is
not the territory' yang berarti bahwa yang kita lihat, dengar, dan rasakan, tidak mewakili keadaan atau realita.
'There is no failure, only feedback' misalnya, menekankan pada fleksibilitas sikap untuk menerima apa yang
biasanya dianggap sebagai kegagalan, hanya sebagai masukan agar kita mengganti pendekatan kita di
kemudian hari.
Tools NLP
NLP mempunyai berbagai tools yang berguna. Semuanya bertujuan untuk membantu efektifitas kita.
Membangun 'Rapport' adalah salah satu yang populer untuk berkomunikasi secara efektif. Meta Model yang
merupakan tool untuk berkomunikasi secara spesifik. Meta Program untuk memahami pola pikir dan motivasi
seseorang. Neurological Level untuk memetakan cara berpikir, termasuk masalah dalam pola pikir dan sikap.
Selama bertahun-tahun, berbagai tools NLP telah dikembangkan. Ada 'Parts Integration', 'Fast Phobia Cure',
'Anchor', 'Perceptual Position', dan lain-lain. Semuanya bertujuan membantu efektifitas pikiran dan perilaku kita.
NLP dan Hypnotherapy
Pada saat NLP diciptakan, Bandler dan Grinder banyak memodel tiga orang tokoh di bidang 'perubahan pikiran'
melalui hypnosis, yakni Milton Erickson, Virginia Satir dan Fritz Perls. Warna linguistik hypnosis dalam NLP
memang kental di beberapa tools NLP, karena pengaruh ini. Milton Model, misalnya, yang menyediakan pilihan
penggunaan pola linguistik yang dipakai oleh Erickson.
Walau awalnya diciptakan dengan memodel hypnosis, kini hypnosis justru jauh lebih efektif apabila dilengkapi
dengan tools NLP. Keduanya sekarang menjadi kesatuan yang harmonis.
Sumber :
http://www.nlpindonesia.com/NLP.html
Apakah kita benar-benar bisa mengkreasikan hidup kita sendiri?
Apakah kita bisa mengambil kendali hidup kita dan mendesainnya?
Apakah kitalah yang memang bertanggung jawab terhadap hasil kita?
Apakah kita bisa mengendalikan pikiran dan perilaku kita?
Bagaimanakah saya mencapai potensi terbaik saya?
Bagaimanakah saya mendapatkan yang saya inginkan lebih sering?
Bagaimanakah saya dapat hidup happy, dan lebih happy?
Bagaimanakah saya menghadapi masalah dengan efektif?
Apakah.......... bagaimanakah .............?
Saat Anda menyuarakan berbagai pertanyaan di atas dalam kepala Anda, Anda datang ke
disiplin yang tepat! NLP bisa membantu Anda menemukan jawabannya yang sesuai dengan diri
Anda sendiri secara eksklusif, tanpa perlu menggantungkan diri Anda pada motivator kelas dunia
sekalipun! Desainlah hidup Anda sekarang juga! Dimulai hari ini, sekarang juga!
Benefit NLP untuk kehidupan
Para praktisi NLP di seluruh dunia sudah merasakan manfaat NLP dalam hidup mereka, di jalur pilihan masing-
masing! Berikut ini adalah hanya secuil dari jutaan pengalaman dan kisah nyata aplikasi NLP dalam kehidupan.
Apakah Anda pun bisa seperti mereka? Kunci NLP adalah bukan mengetahuinya, tapi melakukannya! Apakah
hasilnya akan sama? Kenapa tidak berpikir bahwa hasilnya malah bisa lebih hebat? Lakukanlah!
Lebih bahagia dalam menghadapi hidup
Penuh rasa humor dalam menghadapi kehidupan
Meningkatnya kepercayaan diri dan pendangan hidup yang sehat dan bermanfaat
Hidup dengan tingkat stress yang sehat dan minim depresi/frustrasi
Mencapai tujuan karir atau profesi yang diinginkan lebih sering
Mewujudkan impian lebih sering
Menarik hal-hal baik dan bermanfaat lebih sering
Berkomunikasi dengan lebih efektif dan mengurangi salah paham
Lebih bertanggung jawab dan sportif dalam kehidupan
Lebih memperhatikan kepentingan bersama dan menghormati orang lain
Lebih efektif dalam kehidupan sosial
Kehidupan seks dan romans yang lebih baik
Lebih dewasa dalam berpikir, berkata-kata, dan bersikap
Lebih cepat pulih dari berbagai kejadian yang menantang secara emosional - kesedihan, kegundahan,
kehilangan, bencana, trauma dan lain-lain.
Lebih efektif dalam membantu orang lain efektif dalam hidup mereka
Lebih efektif dalam membina keluarga, sahabat, karyawan
Memimpin dengan lebih efektif
Menjual dan bernegosiasi dengan lebih efektif
Lebih berenergi dan antusias dalam menghadapi hidup
Dan masih banyak lagi! ........... Tambahkan daftar Anda sendiri! Lakukan dan pahamilah!
Sejarah Singkat
NLP adalah singkatan dari Neuro-Linguistic Programming. NLP merupakan
sebuah teknologi berpikir dan berperilaku yang diciptakan dan dikembangkan oleh
Richard Bandler dan John Grinder di pertengahan 1972 sampai 1975. NLP
diciptakan dengan memodel beberapa psikoterapis sukses dan efektif, seperti
Milton Erickson dan Virginia Satir, serta Fritz Perls. NLP juga dipengaruhi oleh
seorang Antrolopologis, Gregory Bateson. NLP diciptakan berdasarkan studi
subyektif terhadap bahasa (linguistik), komunikasi, perubahan pola berpikir atau
perilaku. Saat diciptakan, Bandler (yang saat itu adalah mahasiswa psikologi dari
University of California) dan Grinder, (yang saat itu adalah seorang ahli linguistik)
bertujuan mengidentifikasi dan memodel kesuksesan ketiga terapis yang
membedakan ketiganya dari para terapis lainnya.
Hasil karya Bandler-Grinder ditelurkan dalam buku-buku awal mereka, seperti
'TheStructure of Magic I dan II', 'Frogs Into Princess', dan 'Reframing'.
Di era 1980-an, walau di antara berbagai kontroversi dan feedback negatif dari pada psikolog di masa tersebut,
NLP menjadi salah satu alat yang dipergunakan mulai ramai dipergunakan dalam proses terapi oleh para
terapis. Walau oleh Bandler sendiri NLP tidak pernah ingin diklaim sebagai alat atau teknologi terapi, sampai
saat ini, melewati tiga dekade sampai saat ini, NLP tetap populer sebagai salah satu teknologi yang membantu
pekerjaan para terapis dan konselor.
Bandler dan Grinder, serta beberapa pengembang lain memisahkan diri di pertengahan 1990-an dan masing-
masing mengajarkan dan mengembangkan NLP lebih lanjut dengan cara dan metoda masing-masing. Di
tengah berbagai konflik dan intrik yang ada saat itu, Bandler dan Grinder diakui sebagai penemu bersama NLP.
Bandler kemudian mengembangkan Design Human Engineering (DHE), sementara Grinder mengembangkan
New Code. Bandler saat ini menjalankan ajarannya melalui The Society of NLP, sementara Grinder mendirikan
NLP Academy di London untuk melanjutkan karyanya. Lalu beberapa aliran berbasis NLP atau yang berasal
dari NLP mulai berkembang. Misalnya Michael Hall dengan Neuro-Semantic. Robert Dilts, salah satu
pemgembang NLP yang jenius mengembangkan NLP dan mendidik para Praktisi NLP melalui NLP University di
Santa Cruz, California. Dilts menjadi salah satu pilar NLP yang sampai saat ini dihormati oleh Bandler sendiri.
Lalu ada Tad James melalui American Board of NLP. Dan masih banyak lagi.
Program-program NLP
Sejak diperkenalkan pertama kali, NLP telah diajarkan melalui berbagai program pelatihan, di berbagai bidang.
Di bisnis, terapi, sales, manajemen, kepemimpinan, komunikasi, dan lain-lain. Berbagai institusi menawarkan
berbagai program, termasuk program untuk praktisi berkompetensi khusus melalui program Praktisi
bersertifikasi.
NLP INDONESIA mewakili The Society of NLP, mengadakan program LICENSED PRACTITIONER OF NLP dan
LICENSED MASTER PRACTITIONER OF NLP.
Selain itu beberapa institusi, termasuk NLP INDONESIA, menawarkan berbagai program aplikasi NLP yang bisa
di-customized sesuai kebutuhan organisasi.
Apa Saja Yang Ada di NLP?
Bukan Benar atau Salah, Tapi yang Berguna
Salah satu hal yang membuat saya melepaskan berbagai tools lain dan lebih memilih NLP adalah bahwa di
NLP tidak dipertetangkan mengenai kebenaran dan kesalahan. NLP tidak fokus pada bingkai masalah, tapi
pada bingkai solusi. NLP fokus bukan pada kebenaran sebuah konsep, teori, atau belief, tapi pada
kegunaannya. Hanya dengan prinsip sederhana ini, hidup saya jauh lebih efektif. Saya lebih memikirkan
bagaimana sesuatu itu berguna untuk membantu saya mencapai tujuan hidup saya, bukan menghabiskan
waktu mempertanyakan kebenarannya. Saya tidak lagi menghabiskan waktu banyak untuk meributkan hal-hal
dengan orang lain, dan fokus pada solusi setiap masalah, yangmana fokus pada kegunaan dari berbagai hal
yang muncul dalam komunikasi.
Ada yang pernah bertanya kepada saya, bahwa kalau kita hanya fokus pada kegunaan, kita akan takabur karena
dalam mencapai tujuan kita tidak lagi peduli pada kebenaran? Waktu itu saya menjawabnya juga dengan
sederhana, bahwa apabila kita ingin mencapai sebuah tujuan, di NLP dikenal juga unsur ekologi. Guru saya,
Steve Boyley dari Kanada, menggambarkan ini dengan sebuah konsep yang saya sukai, yakni WIN, WIN, WIN.
Yakni dalam pencapaian tujuan, fokuskan tidak hanya kemenangan kita dan kemenangan orang yang
terpengaruh secara langsung, tapi juga kemenangan banyak orang lain yang tidak terlibat langsung.
Outcome, Bukan Masalah
NLP sangat menekankan pada outcome atau hasil yang ingin dicapai. Ini yang menurut Bandler membedakan
NLP dengan psikologi terapan konvensional. NLP tidak menghabiskan waktu untuk menggali masalah, latar
belakang, penyebab, kenapa, dan lain-lain. Kalau harus melihat ke belakang untuk menyelesaikan masalah,
NLP hanya tertarik melihat 'bagaimana' masalah ini terjadi, yangmana fokus pada struktur masalahnya untuk
bisa diintervensi.
Pada saat kita ingin fokus pada outcome, kita fokus pada semua sumber daya yang mungkin untuk membantu
kita untuk menuju outcome. Dan pada akhirnya, dalam menuju outcome, NLP juga menganjurkan tingginya
fleksibilitas kita, dan memperluas pilihan-pilihan kita.
Peta Perilaku
NLP percaya bahwa kita semua mempunyai PETA atau MODEL DUNIA yang berbeda. Tidak ada yang sama
persis. Peta Pikiran atau Model Dunia ini tidak sama dengan REALITA. Karena itu di NLP dipercayai bahwa kita
tidak bertindak dan berpikir berdasarkan realita, tetapi hanya berdasarkan pada persepsi kita pada realita.
Peta atau Model Dunia kita tergantung dari berbagai hal seperti proses filter di pikiran kita. Dimulai dari deletion,
distortion, dan generalization, dimana informasi diseleksi sesuai fokus kita, diartikan, dan digeneralisasi.
Setelah itu di-filter lagi berdasarkan values kita, beliefs kita, memori kita, strategi kita, dan Meta Program
(preferensi perilaku kita - yang oleh banyak orang dipersepsikan sebagai konsep kepribadian). Proses ini yang
kemudian menghasilkan Peta Pikiran atau Model Dunia kita secara unik.
Dari proses di atas, semua orang berhak merasa dirinya benar menurut Peta Pikirannya. Hal ini dimungkinkan
karena semua orang hidup dalam Model Dunia masing-masing.
Presuposisi
Di NLP dikenal apa yang disebut sebagai Presupposition. Pengertian sederhana mengenai ini adalah prinsip
atau belief. Ini menyangkut kerangka berpikir dan berperilaku. Sesuatu yang kita pergunakan sebagai dasar
dari pikiran dan tindakan.
Dari tahun ke tahun, banyak presuposisi yang dikembangkan. Yang paling terkenal di NLP misalnya, 'The Map is
not the territory' yang berarti bahwa yang kita lihat, dengar, dan rasakan, tidak mewakili keadaan atau realita.
'There is no failure, only feedback' misalnya, menekankan pada fleksibilitas sikap untuk menerima apa yang
biasanya dianggap sebagai kegagalan, hanya sebagai masukan agar kita mengganti pendekatan kita di
kemudian hari.
Tools NLP
NLP mempunyai berbagai tools yang berguna. Semuanya bertujuan untuk membantu efektifitas kita.
Membangun 'Rapport' adalah salah satu yang populer untuk berkomunikasi secara efektif. Meta Model yang
merupakan tool untuk berkomunikasi secara spesifik. Meta Program untuk memahami pola pikir dan motivasi
seseorang. Neurological Level untuk memetakan cara berpikir, termasuk masalah dalam pola pikir dan sikap.
Selama bertahun-tahun, berbagai tools NLP telah dikembangkan. Ada 'Parts Integration', 'Fast Phobia Cure',
'Anchor', 'Perceptual Position', dan lain-lain. Semuanya bertujuan membantu efektifitas pikiran dan perilaku kita.
NLP dan Hypnotherapy
Pada saat NLP diciptakan, Bandler dan Grinder banyak memodel tiga orang tokoh di bidang 'perubahan pikiran'
melalui hypnosis, yakni Milton Erickson, Virginia Satir dan Fritz Perls. Warna linguistik hypnosis dalam NLP
memang kental di beberapa tools NLP, karena pengaruh ini. Milton Model, misalnya, yang menyediakan pilihan
penggunaan pola linguistik yang dipakai oleh Erickson.
Walau awalnya diciptakan dengan memodel hypnosis, kini hypnosis justru jauh lebih efektif apabila dilengkapi
dengan tools NLP. Keduanya sekarang menjadi kesatuan yang harmonis.
Sumber :
http://www.nlpindonesia.com/NLP.html
NLP
Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. NLP diawali pada sekitar tahun 1970-an oleh Richard Bandler dan John Grinder. Semula pembahasan lebih terpusat pada berbagai "hal beda yang dapat membuat perbedaan" antara individu "unggul" dengan individu "rata-rata". Guna memahami lebih lanjut akan perbedaan tersebut, mereka melakukan serangkaian pemodelan pada berbagai aspek dari individu "unggul", seperti berbagai prilaku dalam menerima serta menyikapi lingkungan sekitar. Hal itu berujung pada pemahaman mengenai mekanisme kerja pikiran. Sehingga NLP berisikan berbagai presuposisi mengenai mekanisme kerja pikiran dan berbagai cara individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dan antar sesamanya, disertai dengan seperangkat metode untuk melakukan perubahan.
Secara semantik, Neuro dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran. Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan. Programming dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif. Walaupun pikiran individu telah memiliki program "alaminya", yang didapat baik melalui pewarisan secara genetis maupun melalui berbagai pengalaman, individu tetap dapat melakukan peprograman ulang sehingga dapat bertindak lebih efektif.
NLP semula dikembangkan sebagai salah satu perangkat psychotherapeutic. Namun kemudian memperoleh kredibilitas ketika diaplikasikan pada berbagai bidang, seperti bisnis, komunikasi dan lainnya. NLP juga sangat bermanfaat ketika digunakan pada pengembangan pribadi maupun pada proses belajar dan mengajar yang efektif.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/NLP
Secara semantik, Neuro dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran. Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan. Programming dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif. Walaupun pikiran individu telah memiliki program "alaminya", yang didapat baik melalui pewarisan secara genetis maupun melalui berbagai pengalaman, individu tetap dapat melakukan peprograman ulang sehingga dapat bertindak lebih efektif.
NLP semula dikembangkan sebagai salah satu perangkat psychotherapeutic. Namun kemudian memperoleh kredibilitas ketika diaplikasikan pada berbagai bidang, seperti bisnis, komunikasi dan lainnya. NLP juga sangat bermanfaat ketika digunakan pada pengembangan pribadi maupun pada proses belajar dan mengajar yang efektif.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/NLP
Langganan:
Postingan (Atom)