Senin, 07 Juni 2010

Neuro-Linguistic Programming?

Apakah kita bisa mencapai yang kita inginkan lebih sering?
Apakah kita benar-benar bisa mengkreasikan hidup kita sendiri?
Apakah kita bisa mengambil kendali hidup kita dan mendesainnya?
Apakah kitalah yang memang bertanggung jawab terhadap hasil kita?
Apakah kita bisa mengendalikan pikiran dan perilaku kita?
Bagaimanakah saya mencapai potensi terbaik saya?
Bagaimanakah saya mendapatkan yang saya inginkan lebih sering?
Bagaimanakah saya dapat hidup happy, dan lebih happy?
Bagaimanakah saya menghadapi masalah dengan efektif?
Apakah.......... bagaimanakah .............?


Saat Anda menyuarakan berbagai pertanyaan di atas dalam kepala Anda, Anda datang ke
disiplin yang tepat! NLP bisa membantu Anda menemukan jawabannya yang sesuai dengan diri
Anda sendiri secara eksklusif, tanpa perlu menggantungkan diri Anda pada motivator kelas dunia
sekalipun! Desainlah hidup Anda sekarang juga! Dimulai hari ini, sekarang juga!


Benefit NLP untuk kehidupan

Para praktisi NLP di seluruh dunia sudah merasakan manfaat NLP dalam hidup mereka, di jalur pilihan masing-
masing! Berikut ini adalah hanya secuil dari jutaan pengalaman dan kisah nyata aplikasi NLP dalam kehidupan.
Apakah Anda pun bisa seperti mereka? Kunci NLP adalah bukan mengetahuinya, tapi melakukannya! Apakah
hasilnya akan sama? Kenapa tidak berpikir bahwa hasilnya malah bisa lebih hebat? Lakukanlah!


Lebih bahagia dalam menghadapi hidup

Penuh rasa humor dalam menghadapi kehidupan
Meningkatnya kepercayaan diri dan pendangan hidup yang sehat dan bermanfaat
Hidup dengan tingkat stress yang sehat dan minim depresi/frustrasi
Mencapai tujuan karir atau profesi yang diinginkan lebih sering
Mewujudkan impian lebih sering
Menarik hal-hal baik dan bermanfaat lebih sering
Berkomunikasi dengan lebih efektif dan mengurangi salah paham
Lebih bertanggung jawab dan sportif dalam kehidupan
Lebih memperhatikan kepentingan bersama dan menghormati orang lain
Lebih efektif dalam kehidupan sosial
Kehidupan seks dan romans yang lebih baik
Lebih dewasa dalam berpikir, berkata-kata, dan bersikap
Lebih cepat pulih dari berbagai kejadian yang menantang secara emosional - kesedihan, kegundahan,
kehilangan, bencana, trauma dan lain-lain.
Lebih efektif dalam membantu orang lain efektif dalam hidup mereka
Lebih efektif dalam membina keluarga, sahabat, karyawan
Memimpin dengan lebih efektif
Menjual dan bernegosiasi dengan lebih efektif
Lebih berenergi dan antusias dalam menghadapi hidup
Dan masih banyak lagi! ........... Tambahkan daftar Anda sendiri! Lakukan dan pahamilah!


Sejarah Singkat

NLP adalah singkatan dari Neuro-Linguistic Programming. NLP merupakan
sebuah teknologi berpikir dan berperilaku yang diciptakan dan dikembangkan oleh
Richard Bandler dan John Grinder di pertengahan 1972 sampai 1975. NLP
diciptakan dengan memodel beberapa psikoterapis sukses dan efektif, seperti
Milton Erickson dan Virginia Satir, serta Fritz Perls. NLP juga dipengaruhi oleh
seorang Antrolopologis, Gregory Bateson. NLP diciptakan berdasarkan studi
subyektif terhadap bahasa (linguistik), komunikasi, perubahan pola berpikir atau
perilaku. Saat diciptakan, Bandler (yang saat itu adalah mahasiswa psikologi dari
University of California) dan Grinder, (yang saat itu adalah seorang ahli linguistik)
bertujuan mengidentifikasi dan memodel kesuksesan ketiga terapis yang
membedakan ketiganya dari para terapis lainnya.
Hasil karya Bandler-Grinder ditelurkan dalam buku-buku awal mereka, seperti
'TheStructure of Magic I dan II', 'Frogs Into Princess', dan 'Reframing'.


Di era 1980-an, walau di antara berbagai kontroversi dan feedback negatif dari pada psikolog di masa tersebut,
NLP menjadi salah satu alat yang dipergunakan mulai ramai dipergunakan dalam proses terapi oleh para
terapis. Walau oleh Bandler sendiri NLP tidak pernah ingin diklaim sebagai alat atau teknologi terapi, sampai
saat ini, melewati tiga dekade sampai saat ini, NLP tetap populer sebagai salah satu teknologi yang membantu
pekerjaan para terapis dan konselor.
Bandler dan Grinder, serta beberapa pengembang lain memisahkan diri di pertengahan 1990-an dan masing-
masing mengajarkan dan mengembangkan NLP lebih lanjut dengan cara dan metoda masing-masing. Di
tengah berbagai konflik dan intrik yang ada saat itu, Bandler dan Grinder diakui sebagai penemu bersama NLP.
Bandler kemudian mengembangkan Design Human Engineering (DHE), sementara Grinder mengembangkan
New Code. Bandler saat ini menjalankan ajarannya melalui The Society of NLP, sementara Grinder mendirikan
NLP Academy di London untuk melanjutkan karyanya. Lalu beberapa aliran berbasis NLP atau yang berasal
dari NLP mulai berkembang. Misalnya Michael Hall dengan Neuro-Semantic. Robert Dilts, salah satu
pemgembang NLP yang jenius mengembangkan NLP dan mendidik para Praktisi NLP melalui NLP University di
Santa Cruz, California. Dilts menjadi salah satu pilar NLP yang sampai saat ini dihormati oleh Bandler sendiri.
Lalu ada Tad James melalui American Board of NLP. Dan masih banyak lagi.


Program-program NLP

Sejak diperkenalkan pertama kali, NLP telah diajarkan melalui berbagai program pelatihan, di berbagai bidang.
Di bisnis, terapi, sales, manajemen, kepemimpinan, komunikasi, dan lain-lain. Berbagai institusi menawarkan
berbagai program, termasuk program untuk praktisi berkompetensi khusus melalui program Praktisi
bersertifikasi.
NLP INDONESIA mewakili The Society of NLP, mengadakan program LICENSED PRACTITIONER OF NLP dan
LICENSED MASTER PRACTITIONER OF NLP.
Selain itu beberapa institusi, termasuk NLP INDONESIA, menawarkan berbagai program aplikasi NLP yang bisa
di-customized sesuai kebutuhan organisasi.


Apa Saja Yang Ada di NLP?

Bukan Benar atau Salah, Tapi yang Berguna
Salah satu hal yang membuat saya melepaskan berbagai tools lain dan lebih memilih NLP adalah bahwa di
NLP tidak dipertetangkan mengenai kebenaran dan kesalahan. NLP tidak fokus pada bingkai masalah, tapi
pada bingkai solusi. NLP fokus bukan pada kebenaran sebuah konsep, teori, atau belief, tapi pada
kegunaannya. Hanya dengan prinsip sederhana ini, hidup saya jauh lebih efektif. Saya lebih memikirkan
bagaimana sesuatu itu berguna untuk membantu saya mencapai tujuan hidup saya, bukan menghabiskan
waktu mempertanyakan kebenarannya. Saya tidak lagi menghabiskan waktu banyak untuk meributkan hal-hal
dengan orang lain, dan fokus pada solusi setiap masalah, yangmana fokus pada kegunaan dari berbagai hal
yang muncul dalam komunikasi.
Ada yang pernah bertanya kepada saya, bahwa kalau kita hanya fokus pada kegunaan, kita akan takabur karena
dalam mencapai tujuan kita tidak lagi peduli pada kebenaran? Waktu itu saya menjawabnya juga dengan
sederhana, bahwa apabila kita ingin mencapai sebuah tujuan, di NLP dikenal juga unsur ekologi. Guru saya,
Steve Boyley dari Kanada, menggambarkan ini dengan sebuah konsep yang saya sukai, yakni WIN, WIN, WIN.
Yakni dalam pencapaian tujuan, fokuskan tidak hanya kemenangan kita dan kemenangan orang yang
terpengaruh secara langsung, tapi juga kemenangan banyak orang lain yang tidak terlibat langsung.
Outcome, Bukan Masalah
NLP sangat menekankan pada outcome atau hasil yang ingin dicapai. Ini yang menurut Bandler membedakan
NLP dengan psikologi terapan konvensional. NLP tidak menghabiskan waktu untuk menggali masalah, latar
belakang, penyebab, kenapa, dan lain-lain. Kalau harus melihat ke belakang untuk menyelesaikan masalah,
NLP hanya tertarik melihat 'bagaimana' masalah ini terjadi, yangmana fokus pada struktur masalahnya untuk
bisa diintervensi.
Pada saat kita ingin fokus pada outcome, kita fokus pada semua sumber daya yang mungkin untuk membantu
kita untuk menuju outcome. Dan pada akhirnya, dalam menuju outcome, NLP juga menganjurkan tingginya
fleksibilitas kita, dan memperluas pilihan-pilihan kita.
Peta Perilaku
NLP percaya bahwa kita semua mempunyai PETA atau MODEL DUNIA yang berbeda. Tidak ada yang sama
persis. Peta Pikiran atau Model Dunia ini tidak sama dengan REALITA. Karena itu di NLP dipercayai bahwa kita
tidak bertindak dan berpikir berdasarkan realita, tetapi hanya berdasarkan pada persepsi kita pada realita.
Peta atau Model Dunia kita tergantung dari berbagai hal seperti proses filter di pikiran kita. Dimulai dari deletion,
distortion, dan generalization, dimana informasi diseleksi sesuai fokus kita, diartikan, dan digeneralisasi.
Setelah itu di-filter lagi berdasarkan values kita, beliefs kita, memori kita, strategi kita, dan Meta Program
(preferensi perilaku kita - yang oleh banyak orang dipersepsikan sebagai konsep kepribadian). Proses ini yang
kemudian menghasilkan Peta Pikiran atau Model Dunia kita secara unik.
Dari proses di atas, semua orang berhak merasa dirinya benar menurut Peta Pikirannya. Hal ini dimungkinkan
karena semua orang hidup dalam Model Dunia masing-masing.


Presuposisi

Di NLP dikenal apa yang disebut sebagai Presupposition. Pengertian sederhana mengenai ini adalah prinsip
atau belief. Ini menyangkut kerangka berpikir dan berperilaku. Sesuatu yang kita pergunakan sebagai dasar
dari pikiran dan tindakan.
Dari tahun ke tahun, banyak presuposisi yang dikembangkan. Yang paling terkenal di NLP misalnya, 'The Map is
not the territory' yang berarti bahwa yang kita lihat, dengar, dan rasakan, tidak mewakili keadaan atau realita.
'There is no failure, only feedback' misalnya, menekankan pada fleksibilitas sikap untuk menerima apa yang
biasanya dianggap sebagai kegagalan, hanya sebagai masukan agar kita mengganti pendekatan kita di
kemudian hari.


Tools NLP

NLP mempunyai berbagai tools yang berguna. Semuanya bertujuan untuk membantu efektifitas kita.
Membangun 'Rapport' adalah salah satu yang populer untuk berkomunikasi secara efektif. Meta Model yang
merupakan tool untuk berkomunikasi secara spesifik. Meta Program untuk memahami pola pikir dan motivasi
seseorang. Neurological Level untuk memetakan cara berpikir, termasuk masalah dalam pola pikir dan sikap.
Selama bertahun-tahun, berbagai tools NLP telah dikembangkan. Ada 'Parts Integration', 'Fast Phobia Cure',
'Anchor', 'Perceptual Position', dan lain-lain. Semuanya bertujuan membantu efektifitas pikiran dan perilaku kita.


NLP dan Hypnotherapy

Pada saat NLP diciptakan, Bandler dan Grinder banyak memodel tiga orang tokoh di bidang 'perubahan pikiran'
melalui hypnosis, yakni Milton Erickson, Virginia Satir dan Fritz Perls. Warna linguistik hypnosis dalam NLP
memang kental di beberapa tools NLP, karena pengaruh ini. Milton Model, misalnya, yang menyediakan pilihan
penggunaan pola linguistik yang dipakai oleh Erickson.
Walau awalnya diciptakan dengan memodel hypnosis, kini hypnosis justru jauh lebih efektif apabila dilengkapi
dengan tools NLP. Keduanya sekarang menjadi kesatuan yang harmonis.


Sumber :
http://www.nlpindonesia.com/NLP.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar